TEMPO.CO, Jayapura - Sebanyak 56 perupa dari 28 provinsi di Indonesia melukis bersama di atas kulit kayu di Pulau Asei Besar, Kabupaten Jayapura, Papua, Kamis, 11 September 2014. Kegiatan itu merupakan bagian dari Pameran Besar Seni Rupa se-Indonesia di Taman Budaya Papua, Kota Jayapura, Papua, 10-13 September 2014.
“Ini sengaja digelar guna menambah cakrawala pengetahuan, bertukar pengalaman dan ilmu. Sebab melukis di atas kulit kayu ini jelas menambah teknik pengerjaan dan pendekatan estetika yang berbeda,” kata salah satu kurator, Adrianto Rikrik Kusmara, Kamis, 11 September 2014. (Baca juga: Gelar Pameran Lukisan Gaya Pengosekan)
Kegiatan yang digelar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini, guna mempertemukan seniman tanah air. Pameran tersebut diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas karya seni rupa nasional. Pagelaran yang mengusung tema “Seni untuk Perdamaian dan Seni untuk Persaudaraan” ini diharapkan dapat memajukan seni rupa Indonesia dengan keberagaman latar belakang budaya daerah yang berbeda.
Salah satu perupa asal Sulawesi Tengah, Kif Radja Muda, mengatakan melukis di atas kulit kayu memiliki sensasi tersendiri. Sebab campuran cat yang dituangkan ke kulit kayu memunculkan karya seni tak terduga. “Untuk aliran abstrak dan ekpresi sangat bagus, karena kanvasnya memiliki tekstur yang bisa memunculkan karya tanpa diduga,” katanya.
Perupa dari Taman Budaya Bandung, Jawa Barat, bernama Diyanto sangat mengapresiasi acara melukis di atas kulit kayu. Dia mengaku pertama kali melukis di atas kulit kayu.
CUNDING LEVI
Berita lain:
Bentoel Pangkas Hampir 1.000 Buruh
Ini Naskah Papirus Tertua bagi Orang Katolik
Ahok Mundur dari Gerindra, Siapa Jadi Wagub?