TEMPO.CO, Jakarta - Penggunaan nama kapal baru milik TNI Angkatan Laut, yaitu KRI Usman Harun mengundang respon dari pihak negara Singapura yang keberatan dengan nama itu. Hal tersebut menjadi masalah cukup sensitif karena Singapura menganggap dua orang tersebut teroris yang telah meledakkan bom di kawasan Orchard Road pada tahun 1965.
Bagi Krisdayanti seharusnya peristiwa tersebut jangan sampai merusak hubungan baik antarnegara. "Janganlah urusan bilateral ini jadi perpecahan," kata Krisdayanti dengan nada serius.
Ibu empat anak ini melanjutkan bahwa banyak hal yang saling menguntungkan yang selama ini telah dilakukan dan diperoleh dari masing-masing negara. "Wah kita mesti saling berkesinambungan. Banyak kok orang dari Singapura datang ke Batam cuma buat makan, ambil pasir buat Singapura," kata diva pop Indonesia itu.
Selain itu menurut istri dari pengusaha asal Timor Leste, Raul Lemos ini pusat perbelanjaan di Singapura kerap ramai oleh pembeli dan wisatawan asal Indonesia. Jika hubungan antar keduanya jadi kritis dan muncul larangan untuk tidak boleh lagi berbelanja di Singapura misalnya, menurut Krisdayanti itu akan berbahaya. "Kasihan orang Singapurnya dong, Orchard roadnya tambah sepi."
Usman-Harun merupakan dua prajurit KKO. Keduanya melakukan pengeboman di Mac Donald House (MDH) di kawasan Orchard Road pada 10 Maret 1965. Kemudian keduanya dieksekusi mati di tiang gantungan penjara Changi, Singapura, pada 17 Oktober 1968 oleh Singapura karena dianggap sebagai teroris. Sementara Pemerintah Indonesia menetapkan kedua prajurit KKO itu sebagai pahlawan.
AISHA
Berita Lain:
Jurus Memilih Lingerie ala Laura Basuki
Cinta Laura, Momen Valentine di Amerika Serikat
Beyonce Jalani Diet, Menjadi Vegetarian