TEMPO.CO, Jakarta -Mencipta lagu merupakan sebuah aktivitas yang membutuhkan proses khusus. Kadang sebuah lagu bisa tercipta dalam waktu cukup singkat kadang bisa membutuhkan waktu yang lebih lama. Inspirasi memang datang tidak sama rata di setiap kepala. Hal tersebut seharusnya membuat para pencipta lagu untuk mengupayakan pengetahuan dan rasanya untuk dapat terus berimajinasi dan menangkap inspirasi.
Irfan, gitaris Band Samsons meyakini bahwa musik yang baik mungkin tidak selalu mudah diterima pasar. Namun baginya bermusik harus memiliki kebijaksanaan. Tidak hanya memenuhi hasrat pasar, tapi juga bisa memberi pesan dan mengandung makna yang tidak hanya ada di permukaan.
Menciptakan hal-hal tersebut menuntut dirinya untuk terus belajar dalam mengembangkan kemampuan bermusik juga menciptakan lirik. "Semakin kita belajar, membuat sadar bukan menunjukkan kalau kita pintar, tapi bikin sadar kalau ternyata kita itu bodoh," ungkapnya ditemui di FX Senayan, Rabu 19 Juni 2013.
Dirinya dan personil Samsons lainnya tidak terlalu mempedulikan bagaimana permintaan pasar terhadap musik yang mereka bawakan. Namun bukan berarti pasar mereka kesampingkan.
"Pasar tetap menjadi salah satu perhatian. Kita dapat banyak inspirasi juga dari pasar, masukan, dan terbukti sebagai salah satu bentuk penerimaan pasar secara penjualan kita dapat Multiplatinum Awards," ungkapnya serius.
Samsons kini masih berupaya untuk dapat kembali mewarnai pentas musik Indonesia. Dalam waktu dekat diharapkan mereka sudah dapat sosok pengganti Bams. Sehingga lagu-lagu yang sudah dipersiapkan untuk album terbaru bisa segera dirilis.
AISHA
Terhangat:
EDSUS HUT Jakarta | Kenaikan Harga BBM | Rusuh KJRI Jeddah
Baca juga:
Gaji Pilot Lion Air Sekitar Rp 45 Juta per Bulan
Lion Air Berambisi Kuasai Penerbangan ASEAN
Utang Pemerintah ke Pertamina Rp 25 Triliun
BBM Naik, Tarif Angkutan Naik 30-35 Persen
Rupiah Tembus 10.000
Lion Air Tantang AirAsia dan Tiger Airways