Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Enam Perupa Mengesplorasi Mimpi

Editor

Raihul Fadjri

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Ruangan pamer bagian belakang Bentara Budaya Yogyakarta bak ruang makan. Dua meja panjang dirapatkan dengan enam kursi aneka warna di sekelilingnya. Tapi satu kursi dipojok diletakkan di atas meja dalam posisi terbalik, seolah jamuan yang terhidang di atas meja hanya untuk lima orang sesuai jumlah piring yang ada. Atau orang keenam sudah selesai bersantap dan meninggalkan arena perjamuan.

Inilah karya instalasi Vani Hidayatur Rahman, 32 tahun, dalam pameran   kelompok Batu Asah bertajuk “Tafsir Mimpi” di Bentara Budaya Yogyakarta, 14-20 Juni 2013. Judul karya itu tak biasa: “Banyak-banyak makan jangan ada sisa, makan jangan bersuara. Banyak-banyak makan jangan ada sisa, ayo makan bersama”.

Adapun santapan di atas meja itu berupa kayu batang pohon yang dipotong mirip irisan roti tawar di atas nampan dalam ukuran yang tak biasa. “Di ruang pamer belakang ada piring, kita disuruh makan apa ini?” kata rohaniawan Sindhunata mewakili Bentara Budaya pada sambutan pembukaan pameran, Jumat malam 14 Juni 2013. Pertanyaan itu dia tujukan ke Hermanu, pengelola Bentara, sebelum pameran dibuka.

Sindhunata mengulang jawaban Hermanu padanya: “Kita diberi kebebasan berimajinasi.” Ya, imajinasi tentang makanan yang akan disantap. Makanan apa pun yang terlintas di benak kita. “Termasuk makanan yang dilarang sekalipun,” kata dia.

Menurut Sindhunata, mimpi bisa bermakna apa saja. Tak hanya kembang tidur. Dalam pengertian ilmiah, mimpu adalah bagian bawah sadar yang mampu menggerakkan seseorang. “Dan mimpi yang baik adalah mimpi yang progresif, agresif,” kata dia. Kenapa? “Agar hidup tak begini-begini saja.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kelompok Batu Asah terdiri dari enam perupa. Dhidik Danardono, Fajar Susanto alias Kunting, Ismu Ismoyo, Rio Humansyah Ali, Rosi Alam Fidiansyah, dan Vani Hidayatur Rahman. Karya mereka beraneka ragam dengan beragam material. Dhidik misalnya, menampilkan karya berjudul “Dream Catcher” berupa tempat tidur dengan bewarna hitam dengan obyek berbentuk alat perangkap tikus di atasnya dengan latar warna merah.

Atau Ismu yang melukis di atas kertas kardus. Adapun karya Fajar yang didapuk sebagai ketua pameran, memakai medium tutup kaleng untuk karya lukisnya dengan subject matter perempuan telanjang. “Ini kenakalan imajinasi saya saja,” kata dia.

ANANG ZAKARIA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cerita dari Kampung Arab Kini

4 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.


Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

7 hari lalu

Suasana Open House Lebaran yang digelar Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Komplek Kepatihan Yogyakarta, Selasa 16 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi


Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

33 hari lalu

Pameran Voice Against Reason. Foto: Museum Macam.
Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.


Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

39 hari lalu

Pameran seni rupa Islami berjudul Bulan Terbit  sejak 15 Maret hingga 14 April 2024 di Grey Art Gallery Bandung. (Dok.Grey)
Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.


Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

44 hari lalu

Ilustrasi Keraton Yogyakarta. Shutterstock
Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755


DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

48 hari lalu

Ziarah ke makam Kotagede Yogyakarta pada Kamis, 6 Maret 2024 digelar menjelang peringatan hari jadi ke-269 DIY (Dok. Istimewa)
DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram


Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

52 hari lalu

Perhelatan Sarkem Fest 2024 digelar di Yogyakarta. (Dok. Dinas Pariwisata Yogyakarta)
Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.


Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Ilustrasi badai. Johannes P. Christo
Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.


Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Hujan akibatkan kanopi di Stasiun Tugu Yogyakarta roboh, Kamis, 4 Januari 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.


Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi meletus lagi, mengirim material vulkanik hingga setinggi tiga kilometer di atas puncak gunung itu, Jumat pagi 10 April 2020. Letusan itu adalah yang ketujuh sejak yang pertama Jumat pagi 27 Maret lalu. FOTO/DOK BPPTKG
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.