TEMPO.CO, Jakarta -Kemajuan teknologi menarik perhatian Iwan Fals. Musisi Indonesia yang dikenal melali karya-karyanya yang sarat dengan tema maslah pemerintahan, kritik sosial, alam, cinta dan kemanusiaan ini tak habis pikir hanya dengan peran jempol semua teratasi.
"Saya ngeri dan merasa kasihan dengan situasi sekarang termasuk hal musik yang dengan kekuatan jempol semua bisa cepat ada," ujarnya.
Dalam bincang santai dengan Tempo Sabtu siang pekan lalu di Hotel Ratu Bidakara, Serang, Banten, Jawa Barat sebelum acara Top Coffe Concert Iwan Fals and Band yang berlangsung pada malam harinya. Pada Sabtu malam ini, 1 Juni 2013, Iwan kembali konser di Landasan Udara Wiriadinata, Tasikmalaya, Jawa Barat.Dia mengatakan saat ini seiring kemajuan teknologi generasi musik Indonesia luar biasa.
"Ada banyak artis, penyanyi yang lahir dari kekuatan jempol melalui pesan pendek atau sms, lalu kemunculan media jejaring sosial You Tube membuat mereka cepat naik dan cepat turun," ungkapnya prihatin.
Di sis lain, Iwan merasa prihatin, kasihan dengan anak-anak muda di berbagai daerah yang berkarya serius harus berjuang habis-habisan tapi tidak mendapat tempat dan apresiasi.
"Yang mengandalkan kekuatan jempol dasyat langsung cepat naik melejit meski instan kemudian kandas. Seperti ada artis yang muncul dengan slogan 'Demi Tuhan' langsung besar," katanya menyebutkan fenomena yang belakangan terjadi.
"Sementara ada teman-teman dari berbagai daerah yang berkarya bikin lagu tapi eksisnya hanya di jalanan tidak mendapat panggung. Mereka berkarya sampai muntah darah nasibnya miris dan mengenaskan, padahal secara kualitas mereka jempolan," ungkapnya sedih.
Pria kelahiran Jakarta, 3 September 1961 ini mengatakan memang fakta atau kenyataan yang harus dihadapi kemajuan teknologi mengubah segalanya. "Tapi saya percaya seleksi alam yang bagus akan lahir dan eksis apapun kendalanya."
Dia mencontohkan dirinya jaman berkarya dulu hanya ada satu pintu yaitu TVRI dan saat itu musiknya belum mendapat tempat. Namun situasi tak membuat Iwan Fals kendur semangat.
"Saya selalu menyemangati anak-anak muda yang punya karya bagus harus melalui perjalanan panjang kangan gentar terus maju ke depan," ujarnya optimis.
HADRIANI P