TEMPO.CO, Jakarta -- Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Taufiq Kiemas terlihat lebih kurus belakangan ini. Ia mengaku berat badannya turun hingga 40 kilogram dalam dua tahun. "Turun 40 kilogram. Dulu saya 127 kilogram, sekarang 86 kilogram," kata dia tersenyum di sela-sela menikmati kuliner sate ayam di Warung Pak Mat, Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat, Minggu, 27 Januari 2013.
Menurut Taufiq, sejak penyakit jantung dan darah tingginya sering kumat dua tahun ini, ia harus menurunkan berat badan dan menjalani sejumlah diet. Dokter pribadi khusus menyusun pola makannya sehari-hari. Pantangannya memang tidak terlalu ekstrem, tapi salah satunya ia dilarang makan kambing. "Tidak boleh sama dokter. Kalau ayam, ikan, masih boleh," kata dia sambil menyantap seporsi sate di hadapannya.
Meski menu andalan Warung Pak Mat adalah sop kambing, Taufiq taat pada "titah" dokter dan tak berani menjajalnya. Ia memilih aman dengan memesan menu serba ayam, yaitu sate, ayam goreng, dan sop ayam kampung. "Bukan enggak berani, tapi enggak boleh," ujarnya mengelak.
Namun, lagi-lagi politikus senior PDI Perjuangan ini menyebut satu pantangan utama lainnya yang harus selalu ia taati. Ini sudah menjadi aturan baku di setiap menu makanan yang disajikan untuknya. "Tidak boleh pake garam. Kalau sambel masih oke," ujarnya sambil menyesap kuah semangkok sop ayam kampung yang tak asin.
Meski berat, selama satu tahun menjalani diet, Taufiq sukses menurunkan bobot tubuhnya lebih dari 20 kilogram. Pria berusia 70 tahun yang memakai alat pacu jantung ini pun jadi semakin termotivasi. "Satu tahun berikutnya motivasi sendiri. Saya minta menu dari ahli gizi dan sekarang berat saya stabil sekitar 86-90 kilogram," kata dia.
Ia menambahkan, "Kalau turun lagi saya tidak sanggup. Saya merasa kedinginan," kata suami mantan Presiden RI Megawati Soekarno Putri ini sedikit meringis.
Taufiq mengakhiri makan siangnya hari ini dengan menikmati ikan gurame asam manis. "Saya suka ini, enak dan garing," kata dia "mencuci mulut" dengan sepotong melon dan semangka merah.
MUNAWWAROH