TEMPO.CO, Jakarta - Pembawa acara kawakan, Farhan, mengabarkan dirinya terjebak dalam baku tembak yang terjadi di Kota Kabul, Afganistan, Minggu, 15 April 2011. Karena serangan senjata itu, dia terpaksa ngumpet di bunker Hotel Park Star.
"Kita semua @mosidik @h_3_k_4 @asepbs sekarang ada di War Bunker Hotel Park Star, Kabul. Bersama org2 hotel lainnya. aman dan baik2 saja,” tulis Farhan dalam akun Twitter-nya, @farhandeltafm, sekitar pukul 21.00 waktu setempat, 15 April 2012.
Farhan bercerita, serangan terjadi ketika dia dan Muhammad Siddiq atau Mo Sidik Zamzami, pelawak stand up comedy, tengah berjalan kembali ke hotelnya setelah mereka makan siang di Kedutaan Besar RI di Kabul. Serangan Taliban ke Kota Kabul memang sering dilakukan pada musim semi sampai akhir musim panas.
"Selama winter Taliban bertahan di pegunungan, membina militansi utk serangan musim semi! Padahal musim semi di Afghan indah #kabulattack," tulis Farhan.
Hotel Park Star yang dijadikan tempat persembunyian Farhan berada 5 kilometer dari pusat serangan di Hotel Kabul Star. Hotel ini menjadi pusat serangan karena berada di pinggir jalan protokol dan banyak dihuni ekspatriat serta berdekatan dengan kantor kedutaan negara-negara Barat.
"Taliban menguasai Kabul Star Hotel dan menembakkan RPG ke embassy of US, Rusia & Germany. Unconfirmed news : 38 ekspat tewas! #kabulattack," tulis Farhan sekitar pukul 03.00 waktu setempat.
Setelah terjebak selama berjam-jam, Farhan mendapat kepastian bahwa mereka aman dari serangan. Kabar itu dia dapat dari staf lokal Colombo Plan, Shirullah, yang datang ke hotel melalui jalan tikus. "Hotel Park Star, tempat saya @mosidik @h_3_k_a @asepbs stay, dijaga oleh keamanan swasta bersenjata 24 jam dr Inggris #kabulattack."
Karena serangan itu rencana Farhan kembali ke Indonesia terpaksa diundur. Farhan datang ke Afganistan bersama tiga wartawan untuk pembangunan kapasitas dalam rangka Colombo Plan, yang bekerja sama dengan Kementerian Antinarkoba di Afganistan.
Ketiga pekerja media itu adalah Irawan dari radia Delta, Asep dari Suara Merdeka, dan Muhammad Siddiq dari sebuah stasiun radio di Bandung. Keempatnya sudah berada di Kabul selama sekitar seminggu.
CORNILA DESYANA