Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Campur Tari Jalanan ala Jerman

image-gnews
Sejumlah pemain dari kelompok tari Sasha Waltz & Guest menampilkan tanztheater (istilah tari kontemporer dari Jerman) yang berjudul Zweiland di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Rabu (29/2) malam. ANTARA/Zabur Karuru
Sejumlah pemain dari kelompok tari Sasha Waltz & Guest menampilkan tanztheater (istilah tari kontemporer dari Jerman) yang berjudul Zweiland di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Rabu (29/2) malam. ANTARA/Zabur Karuru
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dua tubuh berkaki empat yang hanya memakai cawat lengket menyatu. Sorotan lampu dari sisi kanan memperlihatkan hanya satu kepala dengan kedua tangannya yang bergerak-gerak. Seorang lelaki berjas abu-abu datang menyalami tangan mereka lalu berusaha memisahkan kedua tubuh itu. Ada pergumulan kecil, sampai akhirnya mereka berdiri tegak dan mengobrol entah apa. Semua gerakan tubuh itu berjalan tanpa suara.

Keheningan baru pecah setelah seorang perempuan menghentakkan kakinya. Ia berhasil mencuri perhatian ketiga lelaki itu walau sesaat. Selanjutnya ia bernyanyi lagu berbahasa Jerman sambil berjalan melingkar dengan rambut terikat tali panjang.

Adegan itu membuka pementasan tari berkonsep teater yang berjudul Zweiland (dua negara). Karya salah seorang koreografer kondang asal Jerman, Sasha Waltz, itu dimainkan kelompok Sasha Waltz & Guests di gedung Taman Budaya Jawa Barat, Bandung, Senin malam, 5 Maret 2012. Tarian selama satu jam tersebut dipentaskan keliling di tiga kota di Indonesia dalam program Jerman-Indonesia (Jerin) pada Maret ini. Di Jakarta pada 1 Maret lalu, kemudian di Surakarta pada 9 Maret 2012.

Zweiland bukan tarian biasa yang monoton dengan liukan tubuh dan musik dari awal sampai akhir. Pertunjukan yang melibatkan tiga penari perempuan dan empat lelaki itu dibangun oleh cerita kehidupan di jalan. Jalanan itu dihuni para pedagang kios hingga pelacur. Tempat itu juga lokasi memadu kasih, tempat bermain, dan mencari kawan berkeluh kesah. Namun tak ada suara bising klakson kendaraan atau kesibukan lalu lintas. Zweiland lebih fokus pada hidup keseharian manusianya, tapi dibalut dengan imajinasi dan kisah sureal.

Hasilnya berupa tarian seperti balet dan dansa yang memadukan gerak tubuh sehari-hari, seperti duduk, berjalan, melompat, dan naik tangga. Beberapa gerakan yang mengundang tawa juga diselipkan hingga aksi akrobat seperti di acara sirkus. Misalnya ketika sepasang penari lelaki tiduran sambil bertumpu pada dua gawang kecil di bagian leher dan kaki mereka selama beberapa menit.

Sebuah tarian yang agak menegangkan juga ditampilkan di atas meja. Gerakan sepatu berhak tinggi seorang penari perempuan di antara sela jari tangan seorang penari lelaki seperti pada permainan pisau.

Lewat Zweiland, Sasha Waltz ingin menyatukan sekaligus juga memisahkan orang atau suatu peristiwa hingga melahirkan kelucuan serta keputusasaan. Tata panggung yang minimalis membuat para penari leluasa menjelajah panggung.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penata panggung, Thomas Schenk, hanya menempatkan papan kayu pada latar hingga menyerupai tembok besar. Boleh jadi ini merupakan simbol tembok Berlin yang pernah memisahkan dua negara, Jerman Barat dan Jerman Timur. Dinding itu baru diruntuhkan dua tahun sesudah Zweiland dipentaskan perdana pada 25 September 1997.

Sepanjang pertunjukan, gerakan tari yang mengesankan juga muncul saat para penari memainkan properti kios. Panel berbahan kayu dan baloknya dengan sigap dibongkar-pasang beberapa kali sambil menari dan bernyanyi. Penempatan dan perbedaan bentuknya mengalirkan imajinasi dan cerita sendiri.

Salah seorang penonton, Wawan Sofwan, mengatakan Zweiland terlihat lebih cair dan universal dibanding karya tari Sasha Waltz lainnya, seperti Korper. Lebih menonjolkan bentuk komunikasi tubuh penarinya, pertunjukan menjadi asyik dinikmati. “Banyak kejutan dan kita juga belajar banyak dari pemakaian properti panggung,” ujar sutradara kelompok Mainteater di Bandung itu.

ANWAR SISWADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hari Tari Sedunia, Bandung Menari 18 Jam

29 April 2018

Peserta delegasi dari Pekalongan di Asian African Carnival 2018 di Bandung, Jawa Barat, 28 April 2018. Karnaval budaya Asia Afrika bertema Respect Diversity ini diikuti sekitar 4.000 perserta dari seluruh Indonesia dan perwakilan delegasi asing. TEMPO/Prima Mulia
Hari Tari Sedunia, Bandung Menari 18 Jam

Seniman dan penggiat tari di Jawa Barat merayakan Hari Tari Sedunia di Bandung.


Tari Sonteng dari Jawa Barat Pikat Diplomat di Ekuador

28 Oktober 2017

Tari Sonteng (ANTARA News)
Tari Sonteng dari Jawa Barat Pikat Diplomat di Ekuador

Tari Sonteng dari Jawa Barat memikat hati para diplomat Ekuador yang tergabung dalam Asosiasi Pasangan Diplomat Ekuador.


Tari Cry Jailolo yang Mendunia Dipentaskan di SIPA 2017 Malam Ini

7 September 2017

Eko Supriyanto foto besama penari yang menarikan tari Balabala saat GR pementasan penutupan SIPFest 2016 di Teater Salihara Jakarta, 4 November 2016. TEMPO/Nurdiansah
Tari Cry Jailolo yang Mendunia Dipentaskan di SIPA 2017 Malam Ini

Eko Supriyanto akan mementaskan tari Cry Jailolo pada pembukaan pagelaran Solo International Performing Art (SIPA) di Benteng Vastenburg, Surakarta.


Nanti Malam, Lima Komunitas Tari Beraksi di JDMU#2

30 Agustus 2017

Pementasan tari dalam acara Jakarta Dance Meet Up di Gedung Kesenian Jakarta, 31 Maret 2017. TEMPO/Frannoto
Nanti Malam, Lima Komunitas Tari Beraksi di JDMU#2

Dance Meet Up (JDMU) #2 merupakan ajang pertemuan para komunitas tari dari berbagai genre di Jakarta.


Penari Balet Marlupi Dance Academy Raih 7 Medali di Hong Kong

25 Agustus 2017

Penari Balet membentuk formasi saat membawakan pertunjukkan Balet dengan Tema Si Kabayan di Teater Jakarta, kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM), 31 Oktober 2015. Pertunjukan Balet yang dimaikan oleh Marlupi Dance Academy (MDA) ini, mengkawinkan antara seni tari balet klasik dan kontemporer Nusantara. TEMPO/Subekti
Penari Balet Marlupi Dance Academy Raih 7 Medali di Hong Kong

Penari balet Marlupi Dance Academy (MDA) berhasil meraih 7 medali di dalam ajang Asian Grand Pix 2017 yang diselenggarakan di Hong Kong.


Gala Balet Tampilkan Kolaborasi Penari Difabel  

11 Juli 2017

Sejumlah penari difabel dan non-difabel melakukan latihan jelang pementasan di Galeri Kesenian Jakarta, Jakarta, 8 Juli 2017. Mereka akan membawakan koreografi CandoDance karya Mirjam Gutner dan Tanja Erhart dari grup Candoco Dance Company (Inggris). TEMPO/Subekti
Gala Balet Tampilkan Kolaborasi Penari Difabel  

Gala Balet akan menampilkan kolaborasi penari difabel dari Australia, Prancis, Korea Selatan dan Italia.


Penari Prancis dan Indonesia Berkolaborasi Pentaskan Sadako

16 Mei 2017

Karya origami
Penari Prancis dan Indonesia Berkolaborasi Pentaskan Sadako

Berbeda dari kebanyakan anak-anak lain yang terkena paparan bom atom, Sadako bertahan hidup bahkan layaknya manusia normal.


Hari Tari Sedunia di Solo Dimeriahkan Ribuan Seniman  

25 April 2017

Dua seniman membawakan tarian Bisma Srikandi di Pendapa Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Solo, (29/4). Pertunjukan yang digelar selama 24 jam ini untuk memperingati Hari Tani Sedunia. Tempo/Ahmad Rafiq
Hari Tari Sedunia di Solo Dimeriahkan Ribuan Seniman  

Ribuan seniman akan menari bergantian selama sehari semalam untuk memperingati Hari Tari Sedunia di Institut Seni Indonesia (ISI) Solo, 29 April 2017.


Pentas Arka Suta, Perayaan 41 Tahun Padnecwara

9 Maret 2017

Poster Pertunjukan tari Arka Suta dari Sanggar Padnecwara. Facebook.com
Pentas Arka Suta, Perayaan 41 Tahun Padnecwara

Jelang pementasan digelar pula pameran foto dan properti

pementasan tari yang lalu


Indonesia Pentaskan Tari  

12 Januari 2017

Penari Eky Dance Company saat tampil dalam gladi resik pementasan kabaret oriental bertajuk
Indonesia Pentaskan Tari  

EKI akan mementaskan dua karya tari di India.