TEMPO.CO, Jakarta - Satu lagi film buatan anak Indonesia yang patut diapresiasi: Negeri 5 Menara. Film ini berkisah tentang persahabatan di pesantren. Apa kata mantan ibu negara Sinta Nuriyah Wahid yang telah menonton dan orang yang pernah tinggal di pesantren? Ini pendapatnya.
"Saya merasakan hal yang sama ketika melihat adegan pemerannya disuruh belajar oleh ibunya. Saya dulu juga begitu. Masuk pesantren karena dipaksa ibu saya," tutur Sinta Nuriyah Wahid di Jakarta, Selasa, 14 Februari 2012.
Menurut istri almarhum Abdurrahman Wahid ini, pesantren merupakan sekolah dengan biaya paling terjangkau. "Tempat pendidikan agama yang tidak memerlukan biaya yang banyak. Karena pendidikan agama mendasari jalan hidup sampai akhirat," katanya.
Bahkan dia sangat mengapresiasi ketika film itu bercerita tentang seseorang yang bersekolah di pesantren bisa mencapai mimpinya. "Bisa sampai Amerika, Inggris. Bahkan seorang presiden pun keluaran pesantren. Gus Dur kan dari pesantren," ujar ibu empat anak itu.
Karena itu wanita yang kini sibuk mengurus pemberdayaan perempuan di Indonesia ini menganjurkan masyarakat menonton film yang penuh dengan nilai positif.
"Bercerita tentang bagaimana mencapai cita-citanya. Harus bersungguh-sungguh. Harus man jadda wajada, jangan setengah-setengah. Harus sepenuh hati. Kalau berpegangan dengan itu, akan berhasil," tuturnya.
Film Negeri 5 Menara diadaptasi dari novel karya Ahmad Fuadi. Film yang disutradarai Affandi Abdul Rachman ini bakal rilis pada 1 Maret 2012. Skenario film ditulis Salman Aristo yang juga menulis naskah film Ayat-ayat Cinta, Laskar Pelangi, dan Sang Penari.
SYIFA JUNITA