TEMPO Interaktif, Jakarta- Fitri Setyaningsih, koreografer asal Solo akan mulai mementaskan tari berjudul "Bintang Hening" di Taman Budaya Jawa Tengah, Surakarta, malam ini, Jumat, 4 November 2011. Enam penari dilibatkan dalam pementasan tersebut.
Fitri adalah salah satu seniman peraih program Empowering Women Artists dari Yayasan Kelola. Selama ini dia beberapa kali terlibat dalam pementasan besar, seperti pementasan "Tan Malaka" dan "Pastoral".
Baca Juga:
Menurut Fitri, karya terbarunya ini diilhami cerita pendek "Bintang Hening" karya Primo Levi, yang terjemahannya dimuat di harian Suara Merdeka, 2008 lalu. Ketertarikan terhadap cerita itu membuat Fitri berhasrat membawakan cerita tentang bintang dalam sebuah tarian.
Memperkuat imajinasi mengenai bintang, Fitri berupaya melakukan pendalaman tentang perbintantangan secara intensif. "Pengamatan saya lakukan selama dua pekan di Sulawesi Barat, titik nol kilometer garis khatulistiwa," kata dia. Di sana dia dibimbing oleh para tetua Suku Mandar mengenai cara membaca bintang dan langit.
Hasil pengamatan tersebut akhirnya tertuang dalam sebuah karya berdurasi satu jam yang digarapnya selama tiga bulan. Dalam karyanya kali ini dia melibatkan enam orang penari dari Institut Seni Indonesia Surakarta.
Koordinator Produksi, Retno Sayekti, menjelaskan, karya itu dipentaskan selama dua malam berturut-turut, 3-4 November. "Pementasan malam ini akan ditutup dengan acara diskusi," kata Retno. Acara diskusi tersebut mendatangkan dua pembicara, Eko Supriyanto dan Joko S Gombloh.
AHMAD RAFIQ