TEMPO Interaktif, Nusa Dua - Museum Pasifika bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengadakan Pameran Seni ASEAN. Pameran itu digelar bersamaan dengan penyelenggaraan ASEAN SUMMIT dan ASEAN Fair yang berakhir pada 23 November 2011 mendatang.
Karya seni yang dipajang mewakili sepuluh negara ASEAN, yakni Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand, Filipina, dan Vietnam. “Ada dua karya untuk masing-masing negara yang berasal dari negara ASEAN itu sendiri ataupun seniman yang mempunyai hubungan yang cukup lama dengan negara itu,” kata Rini Susanti, ketua panitia, Rabu, 2 November 2011.
Indonesia diwakili oleh karya-karya Affandi dan Hendra. Ada juga karya Lee Man Fong, Georges Groslier, dan Antonio Blanco. “Dari mana pun asal mereka, para seniman ini berbagi kecintaan dan kekaguman yang sama dengan penduduk terhadap budaya daerah setempat,” kata Rini.
Berbagai karya seni yang disajikan dalam 11 ruangan dengan tema tertentu ini menyajikan sebuah perjalanan seni yang menarik dari wilayah yang mencakup 10 negara ASEAN, Melanesia, dan Polynesia Pasifik, juga untuk beberapa area lainnya, seperti Asia Selatan dan Timur (India, Jepang, Cina).
Spektrum gaya mereka pun beragam, mulai dari naturalis sampai kontemporer. Gaya seni ini mungkin mencerminkan pilihan individu dan juga perbedaan dalam perjalanan sejarah.
Berdiri sejak tahun 2006, Museum Pasifika menawarkan visi dari dua wilayah besar dunia, Asia dan Pasifik, yang menggambarkan posisi yang unik di Indonesia dan Bali pada titik pertemuannya.
ROFIQI HASAN