TEMPO Interaktif,- Tak ingin kalah bersaing dengan provinsi lain, Jawa Tengah telah bersiap diri menggelar program wisata budaya "Visit Jateng 2013". Penggarapan bandar udara dan pelabuhan baru pun ditargetkan rampung dua tahun mendatang.
Direktur Jenderal Pemasaran Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, yang dalam waktu dekat dilantik menjadi wakil menteri, Sapta Nirwandar, mengatakan bahwa sebenarnya Provinsi Jawa Tengah memiliki potensi alam dan budaya yang tak kalah menarik dan beragam.
"Jawa Tengah itu seperti orang kaya lama. Potensinya sudah banyak sejak dulu, hanya tinggal dipromosikan saja," katanya dalam jumpa wartawan di Semarang, Jawa Tengah, Senin, 17 Oktober 2011.
Karena itu, lanjutnya, kota-kota besar di provinsi ini ditargetkan akan menjadi kota wisata, baik nasional maupun internasional. Untuk memuluskannya, Sapta mengaku terus memperkenalkan Jawa Tengah dalam tiap pameran kebudayaan di luar negeri.
Sementara itu, untuk merealisasikan target "Visit Jateng 2013", Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo membenahi dua infrastruktur daerah, pelabuhan, dan bandar udara. "Mau wisata apa saja di sini ada. Asal semua pemangku kepentingan dan kebijakan sejalan dan pemerintah pusat mendukung, kami optimistis program Visit Jateng 2013 sukses," katanya.
Pembenahan itu, kata dia, diharapkan dapat meningkatkan jumlah wisatawan asing sebanyak 500 ribu per tahun. "Saat ini, Jawa Tengah sudah mengantongi 21 juta wisatawan Nusantara dan 317 ribu wisatawan asing. Tentunya angka ini masih kecil jika dibandingkan kota wisata besar lain seperti Bali," katanya.
Sejauh ini, lanjutnya, beberapa infrastruktur sudah mulai mengalami pembenahan. Hanya anggaran dari pusat masih tersendat. "Tapi kami optimistis infrastruktur darat, laut, dan udara akan selesai maksimal pertengahan 2013," ujarnya.
Mantan Panglima Daerah Militer IV Diponegoro tersebut menyatakan, pembenahan yang dilakukan selama dua tahun terakhir sudah memperlihatkan hasil yang signifikan. "Jawa Tengah berkomitmen untuk meningkatkan sektor wisata melalui tiga tahapan. Pertama, konsolidasi, lalu penataan konsep pariwisata, dan pada 2012 promosi. Pada 2013, kami terjun ke pelaksanaan," ujarnya.
Untuk transportasi laut melalui Pelabuhan Tanjung Mas belum bisa disinggahi kapal-kapal besar. Padahal banyak wisatawan yang ingin berwisata melalui jalur laut, tapi terkendala oleh keadaan pelabuhan sehingga kapal-kapal besar itu bertolak dan berlabuh di Tanjung Perak, Surabaya.
AGUSLIA HIDAYAH