TEMPO Interaktif, Jakarta - Kiprah Karmela Mudayatri Kartodirdjo, 26 tahun, dalam bermusik lebih dulu mendapatkan pengakuan dari masyarakat Filipina. Aksi panggung perempuan berdarah Jawa-Filipina ini selalu dielu-elukan penggemarnya. Album Stars, yang dirilis awal 2007, mendapatkan berbagai penghargaan bergengsi di sana. Best New Female Artist, misalnya, diraihnya dalam Myx Awards 2008, saluran musik nomor wahid di negeri itu. Ia juga meraih Best Duet dalam lagu Unsaid bersama Christian Bautista.
Karmela, yang akrab disapa Lala, bukan sekadar penyanyi. Dia mahir memainkan gitar dan piano serta banyak menciptakan lagu. Dari 10 lagu dalam album Stars, enam di antaranya hasil ciptaannya. Darah musiknya mengalir dari sang ayah, Eko Muhatma Kartodirdjo. Sementara itu, kepiawaiannya bermain piano didapat dengan les privat.
"Di rumah, Papa sering memainkan gitar. Aku perhatikan dan belajar secara otodidaktik," kata gadis dengan bibir tipis ini saat ditemui Tempo, Kamis lalu, seusai pemotretan untuk produk kecantikan di bilangan Cipete, Jakarta Selatan.
Sebelum berkarier di Negeri Tagalog, Lala adalah vokalis band Inersia. Pada 2004 grup itu menelurkan album berjudul Bersama. Tak disangka, salah satu lagu dalam album itu diunggah di YouTube dan menarik perhatian seorang pencari bakat asal Filipina, Ronnie Henares. Tapi Lala baru memenuhi tawaran untuk rekaman dua tahun kemudian setelah kuliahnya di Jurusan Sastra Inggris Universitas Indonesia rampung.
Meski ibunya, Rose Marie, berasal dari Filipina, Lala sempat gamang berkarier di dunia musik di negeri itu. Tapi kedua orang tuanya terus memberi dorongan. Begitu juga Maribeth, penyanyi Filipina yang ngetop dengan lagu Denpasar Moon. "Mengapa kamu tidak mencoba bermusik di Filipina?" kata Lala, menirukan Maribeth.
Tiba di Manila, ia tak langsung rekaman. Butuh setengah tahun bagi Lala untuk beradaptasi dengan lingkungan. Hal itu antara lain diisi dengan "ngamen" dari kafe ke kafe. Pelan tapi pasti, namanya mulai banyak dikenal. Suara merdu, cakap memetik gitar, serta darahnya yang setengah Indonesia menjadi penguat di mata penggemarnya. Pada awal 2007 Lala akhirnya masuk dapur rekaman milik label Warner Music Philippines.
Sejak saat itu dia aktif mengisi berbagai festival dan berkolaborasi dengan sejumlah penyanyi papan atas Filipina. Selain dengan Bautista, penyuka perjalanan ini bernyanyi bersama Rivermaya dan Julianne.
Sukses di Filipina tak membuat dara yang pernah bermain dalam sinetron Senandung Masa Puber ini lupa Tanah Air. Mei lalu, pemilik rambut hitam itu merilis single Kamu Aku Cinta. Dalam waktu dekat, Lala, yang mengaku cenderung dipengaruhi Sheryl Crow dan Alanis Morissette, akan mengeluarkan single terbaru, Omong Kosong.
Pribadi Lala yang terbuka dan apa adanya mempengaruhi proses kreatifnya dalam bermusik. Inspirasi soal lirik dan musiknya yang ber-genre sweet folk pop bisa didapat dalam keadaan apa pun. Penggemar olahraga bela diri asal Thailand, Muay Thai, ini bahkan bisa mendapat inspirasi saat berada di toilet. "Lagu Waiting dalam album Stars tercipta saat aku di toilet," ujar penggemar nasi goreng ini, lalu tertawa.
Ihwal nama Karmela, Lala bercerita, diberikan karena sang ibu saat mengandung ngidam kue karamel. "Tapi saya sendiri enggak suka. Terlalu manis, bikin pusing," ujarnya, diiringi tawa berderai.
l AMIRULLAH