Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ekspansi Patung Kontemporer  

image-gnews
Pameran seni patung kontemporer yang bertajuk
Pameran seni patung kontemporer yang bertajuk "Pameran Besar Patung Kontemporer Indonesia : EKSPANSI" di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat. Senin(17/07).
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta-

Honey, I'm home.” Sebuah sapaan yang terdengar manis manakala seseorang pulang kantor atau tiba dari bepergian. Sapaan itu menerbangkan kita pada sebuah imajinasi: begitu pintu terbuka, menyergaplah pelukan dan ciuman menyambut hangat.

Tapi imajinasi nan indah itu segera buyar ketika menengok karya instalasi Astari berjudul Honey, I'm Home. Astari menampilkan instalasi patung yang murung. Instalasi itu berupa wayang perempuan yang didandani kebaya. Perempuan itu duduk termangu di sebuah ayunan dalam sangkar besi. Di atap sangkar itu, kerangka berbentuk segitiga, terdapat tulisan besar “home” dengan gembok raksasa.

Karya Astari itu merupakan salah satu karya yang ditampilkan dalam pameran patung kontemporer Indonesia bertajuk “Ekspansi” di Galeri Nasional, Jakarta Pusat. Pameran yang berlangsung hingga 24 Juli mendatang itu melibatkan puluhan seniman, baik pematung, pelukis, maupun desainer. Pameran besar itu dikurasi oleh tim kurator yang beranggotakan Asikin Hasan, Asmudjo Jono Irianto, dan Jim Supangkat.

Sesuai dengan temanya, pameran itu mencoba merefleksikan jangkauan patung kontemporer Indonesia yang lebih luas ke berbagai arah dan kemungkinan. Menurut tim kurator, ekspansi itu terjadi melalui material dan wilayah persentuhannya. Lalu dibalut cita rasa pop dan modern. “Pameran ini mengarah pada rematerialisasi pada konsepsi patung konvensional,” kata tim kurator.

Selain karya Astari, ekspansi itu bisa disimak pada karya Budi “Swiss” Kustarto berjudul On the Move. Dalam karya yang dibuat sekitar setahun lalu itu, Budi menyuguhkan patung-patung hijau tak berkepala. Mereka berbaris dengan menginjak kepala masing-masing, dikemas sejajar dalam kotak kayu, dan siap masuk kontainer.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ekspansi juga tak hanya dari segi material, tapi juga pada pemaknaan karya. Sigit Santoso, misalnya, menyuguhkan karya yang menggubah patung Yesus dengan tampilan sangat mengejutkan: tidak gondrong dan tanpa busana. Posisinya tetap tersalib, tapi wajahnya tak merana. Bahkan kemaluannya mencuat tegak dengan bungkus kuningan mirip cula. Instalasi serupa ditampilkan Aditya Novali dalam karya berjudul Devotion #123. Dalam karya itu, tiga salib besar disajikan mengerikan: badan salib itu berisi tengkorak dan darah buatan.

Yang cukup menarik adalah instalasi karya Bagus Pandega berjudul Singer. Merek terkenal mesin jahit itu bermetamorfosis dari kegunaannya menuju arti harfiah singer, yakni penyanyi. Bagian bawah instalasi itu berbentuk mesin jahit dengan pedal ayun. Adapun bagian atasnya berupa pemutar piringan hitam jadul lengkap dengan corong pengeras suara.

Karya instalasi lain yang juga menarik adalah Tyranto Saurus. Instalasi karya seniman Jay Subiakto itu berupa miniatur robot dalam kaca. Miniatur itu bergambar wajah Soeharto, penguasa rezim Orde Baru, yang berdiri gagah di atas tulang-belulang.

AGUSLIA HIDAYAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

5 hari lalu

Pameran Voice Against Reason. Foto: Museum Macam.
Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.


Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

12 hari lalu

Pameran seni rupa Islami berjudul Bulan Terbit  sejak 15 Maret hingga 14 April 2024 di Grey Art Gallery Bandung. (Dok.Grey)
Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.


Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Karya instalasi buatan Michelle Jovita berjudul Massa Manusa. (Dok.pameran).
Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance


Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Pameran Lengan Terkembang: Ruas Lintas - Abilitas di Bale Tonggoh Selasar Sunaryo Art Space Bandung melibatkan belasan peserta seniman difabel.  Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.


Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Artsiafrica#2 di Galeri Pusat Kebudayaan Bandung berlangsung 16 - 30 September 2023. Foto: Dok.Galeri.
Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.


Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Pameran kelompok Ambari di Galeri Orbital Dago Bandung hingga 17 September 2023. (TEMPO/ANWAR SISWADI)
Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.


Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

20 Agustus 2023

Lukisan karya Iwan Suastika berjudul Beauty in a Chaotic Rhythm. Dok. D Gallerie
Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.


Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

19 Juni 2023

Karya Dionisius Caraka berjudul Tumbukan Lato-lato di Galeri Ruang Dini Bandung. TEMPO/ANWAR SISWADI
Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.


Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

21 Mei 2023

Karya Isa Perkasa berjudul Masker 2024. (Dok.Pribadi)
Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.


Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

7 April 2023

(kiri ke kanan) Hilmar Faris, Claire Siregar, Sylvia Siregar pada acara pembukaan Bianglala Seribu Imajinasi, di Bentara Budaya Jakarta, Jakarta Pusat, pada Rabu, 5 April 2023. Foto: TEMPO | Gabriella Amanda.
Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.