Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peneliti Jepang Kaji Tembang Langka Bali  

image-gnews
ANTARA/Nyoman Budhiana
ANTARA/Nyoman Budhiana
Iklan

TEMPO Interaktif, Denpasar - Seorang peneliti Jepang, Mari Nabeshima, meneliti cecangkriman, jenis tembang Bali yang sudah mulai langka dinyanyikan. Hasil penelitian itu diterbitkan dalam sebuah buku berjudul Cecangkriman Tembang Penjaga Jiwa Raga, yang diluncurkan pada Senin malam, 4 Juli 2011, di Denpasar, Bali.

Acara itu sekaligus untuk mengenang setahun meninggalnya Mari. "Buku ini membuktikan kecintaan Mari kepada Bali yang akan selalu kita ingat," kata Dewa Gde Palguna, pendiri Arti Foundation, yang menerbitkan buku tersebut. Mantan Hakim Mahkamah Konstitusi itu menyatakan, buku Mari merupakan pengingat untuk terus menggali kekayaan budaya Bali.

Cecangkriman adalah sebentuk tembang Bali yang dikenal sebagai lantunan ninabobo. Lagu-lagunya sederhana, seperti terlihat dalam tembang "Pucung", dan di dalamnya terkandung teka-teki dengan berbagai gaya. Kendati disusun dalam bentuk sederhana, cecangkriman berunsurkan buana alit (mikrokosmos) dan buana agung (makrokosmos). Selain itu, cecangkriman memiliki kandungan sastra yang penuh dengan logika, etika, dan estetika, yang dalam sastra Bali disebut siwam, satyam, dan sundaram.

"Pelantunan cecangkriman memiliki aspek magis dan kekuatan gaib," kata Prof. Dr. I Made Bandem, yang menjadi pembahas buku itu. Tembang ini dilantunkan turun-temurun oleh orang Bali, terutama untuk melindungi bayi dan anak-anak dari ancaman jahat kekuatan gaib. Mari Nabeshima mencermati suara dan ucapan tembang ini, yang berperan sebagai jimat serta kekuatan berkomunikasi kepada keberadaan supernatural, seperti dewa dan roh jahat.

Nyanyian cecangkriman dinyanyikan untuk upacara manusa yadnya, khususnya dalam upacara untuk bayi mulai lahir sampai menyambut otonan pertama, saat bayi berumur 210 hari. Misalnya, keluarga Kerajaan Karangasem selalu melagukan sebuah kidung sejenis cecangkriman yang disebut kidung "Rumaksa ing Wengi" (Pelindung di Malam Hari). Contoh lain adalah cecangkriman yang dimulai dengan kata "bibi anu" dilantunkan pada upacara otonan pertama bagi bayi-bayi di Desa Sidemen, Karangasem.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain dalam konteks ritual, cecangkriman dilantunkan untuk melindungi jiwa raga manusia dari berbagai kekuatan berbahaya yang dapat menyerangnya. Di situ muncul dugaan bahwa cecangkriman merupakan sebuah ruang perlindungan berlatar belakang sehari-hari, sebagai pintu masuk ke dunia lain atau sebagai ritual di dalam pribadi manusia, yang berbeda dengan ruang ritual yang dipamerkan oleh otoritas agama dan adat oleh para pendeta.

Buku itu tersusun sebagian dari disertasi Mari Nabeshima saat ia menempuh pendidikan S3 di Jurusan Musikologi Tokyo University of Arts. Buku ini merupakan penyusunan kembali sebuah bab dalam disertasi tersebut, yakni bab yang membahas cecangkriman. "Penelitian ini pun sangat langka karena biasanya orang lebih tertarik pada instrumen gamelan," kata Bandem, yang pernah menjabat sebagai Rektor STSI Denpasar dan ISI Yogyakarta.

Mari Nabhesiama lahir di Saga, Jepang, 29 Mei 1972. Ia menghabiskan sebagian besar hidupnya di Bali. Mari datang ke Bali karena memperoleh beasiswa dari Pemerintah Jepang untuk meneruskan studi S2. Dalam waktu bersamaan dia mendapat beasiswa dari Pemerintah Indonesia, tapi ia memilih mengambil beasiswa dari Jepang. Dengan sokongan beasiswa tersebut, di Bali, Mari meneliti musik dan olah vokal.

ROFIQI HASAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

38 hari lalu

Lokasi Boulevard Kotabaru yang memanjang di tengah Jalan Suroto itu berada di kawasan heritage Kotabaru, Yogyakarta. Tempo/Pino Agustin Rudiana
Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

Kotabaru di masa silam merupakan permukiman premium Belanda yang dibangun Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono VII sekitar 1877-1921.


Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

49 hari lalu

Gerbang Pecinan Kya-Kya di Surabaya (Sumber: shutterstock)
Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

Libur tahun baru imlek, kunjungan wisata ke kampung pecinan menjadi pilihan. Berikut rekomendasi destinasi wisata pecinan yang unik di Kota Surabaya


Makam Korban Pembantaian Rawagede Ditetapkan Jadi Cagar Budaya

26 Januari 2024

Ahli waris dari korban Tragedi Rawagede membersihkan makam keluarganya saat peringatan peristiwa Tragedi Rawagede di Desa Balongsari, Karawang, Jawa Barat, Selasa, 11 Desember 2018. Acara ini dihadiri para ahli waris untuk mengenang keluarganya yang menjadi korban. ANTARA/M Ibnu Chazar
Makam Korban Pembantaian Rawagede Ditetapkan Jadi Cagar Budaya

Kompleks pemakaman korban tragedi pembantaian Rawagede ditetapan menjadi cagar budaya.


Mengenal Kampung Majapahit Mojokerto, Ini Daya Tariknya

23 Januari 2024

Seorang warga duduk di pelataran rumah bergaya arsitektur Majapahit di Desa Bejijong, Kawasan Cagar Budaya Nasional Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur, 10 Maret 2016. Kampung Majapahit merupakan proyek Pemprov Jatim dengan Pemerintah Kabupaten Mojokerto. ANTARA/Ismar Patrizki
Mengenal Kampung Majapahit Mojokerto, Ini Daya Tariknya

Berikut daya tarik Kampung Majapahit, Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Apa saja?


4 Gedung dari Zaman Hindia Belanda di Palembang yang Direkomendasikan sebagai Cagar Budaya

4 Januari 2024

Gedung Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang ini direkomendasikan untuk dijadikan cagar budaya. Bangunan ini merupakan bekas rumah residen Palembang yang berasal dari reruntuhan Keraton Kuto Lamo. TEMPO/Parliza Hendrawan
4 Gedung dari Zaman Hindia Belanda di Palembang yang Direkomendasikan sebagai Cagar Budaya

Dari Gedung Ledeng hingga kantor dagang Belanda Jacobson Van Den Berg & Co di Palembang dinilai layak dijadikan cagar budaya.


Profil Gereja Katedral Jakarta, Tempat pernikahan Jonatan Christie dan Shanju Eks JKT 48

6 Desember 2023

Jonatan Christie menikah dengan Shania Junianatha, dalam pemberkatan pernikahan yang berlangsung di Gereja Katedral, Jakarta, Jumat, 1 Desember 2023. (Instagram/@jonatanchristieofficial)
Profil Gereja Katedral Jakarta, Tempat pernikahan Jonatan Christie dan Shanju Eks JKT 48

Pernikahan atlet bulu tangkis Jonatan Christie dan Shania Junianatha atau Shanju eks JKT 48 di Gereja Katedral Jakarta. Ini profil gereja 132 tahun.


Kisah Toko Merah di Kota Tua Jakarta yang Usianya Hampir Tiga Abad

21 November 2023

Toko Merah di yang terletak di tepi barat Kali Besar Barat, Jakarta in pernah menjadi sebuah toko milik warga Cina, Oey Liauw Kong sejak pertengahan abad ke-19. Nama tersebut juga didasarkan pada warna tembok depan bangunan yang bercat merah hati langsung pada permukaan batu bata yang tidak diplester. Tempo/Rully Kesuma
Kisah Toko Merah di Kota Tua Jakarta yang Usianya Hampir Tiga Abad

Toko Merah di Kota Tua awalnya dibangun sebagai rumah, lalu beberapa kali beralih fungsi dari toko hingga kafe.


6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

21 November 2023

Kompleks Candi Batujaya di Karawang ditetapkan jadi Cagar Budaya Nasional. TEMPO | Hisyam Luthfiana
6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

Situs Candi Batujaya Karawang memiliki berbagai hal unik untuk digali, begini fakta-faktanya.


Kisah Jalan Suryakencana, Surga Kuliner Kota Bogor di Lintasan Jalur Anyer-Panarukan

19 November 2023

Suasana kawasan Suryakencana pada masa PPKM Darurat di Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa, 6 Juni 2021. Penutupan 10 ruas jalan di pusat Kota Bogor itu diberlakukan setiap hari mulai pukul 21.00 -24.00 WIB. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kisah Jalan Suryakencana, Surga Kuliner Kota Bogor di Lintasan Jalur Anyer-Panarukan

Jalan Suryakencana dikenal sebagai pusat kuliner di Kota Bogor. Ternyata jalan ini merupakan lintasan jalur Anyer-Panarukan yang dibangun Daendels.


5 Cagar Budaya di Gunung Penanggungan, Dianggap Suci sejak Dulu

6 November 2023

Jalur pendakian kuno berbentuk melingkar di atas Gunung Penanggungan, Jawa Timur yang ditemukan Tim Ekspedisi Ubaya, 4 November 2015. Foto: Dok Tim Ekspedisi Ubaya
5 Cagar Budaya di Gunung Penanggungan, Dianggap Suci sejak Dulu

Gunung Penanggungan dianggap suci sejak dulu, banyak cagar budaya yang berasal dari abad ke-10