Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jurus Slebor Amenk

image-gnews
Iklan

TEMPO Interaktif, Bandung - Seorang pemuda berambut panjang dan berpenampilan anak metal mengacungkan jari tengah. Ia seperti menantang siapa saja yang melihatnya. Sebuah suntikan masih menancap di lengan kanannya dengan ceceran darah di kulitnya. Begitulah tiap kali ia pulang ke rumah. Gambar hitam-putih di atas kertas dengan tinta Cina itu diberi judul Aa Uih atau Aa Pulang.

Gambar-gambar lainnya juga banyak yang mengundang senyum. Lihatlah ketika seorang anak punk dengan rompi yang bagian belakangnya habis dipasangi huruf A, dengan takzim mencium tangan seorang polisi. Kocak dan mengejutkan.

Seperti itulah cerita-cerita yang muncul dalam pameran tunggal drawing karya Mufti Priyanka alias Amenk, 31 tahun. Seperti judulnya, Sleborz, kumpulan karyanya sejak 2005 hingga 2011 itu seperti orang mabuk. Fantasi dan realita hidup tumpang tindih. Selain beberapa tema mengangkat kekonyolan orang ketika teler akibat minuman keras atau narkoba, gambar lainnya juga mengajak sempoyongan.

Amenk menggelar lebih dari 60 karyanya yang sebagian besar tertuang di atas media yang sangat dikuasainya, yaitu kertas dengan tinta cina dan akrilik. Tiga diantaranya berupa lukisan. Gayanya sama, seperti gambar komik Indonesia di era-70 hingga 80-an. Beberapa seperti lukisan di belakang truk, dengan hiasan ornamen vinyet, serta teks picisan.

Tengok lukisan berjudul Cinta yang Tipikal. Di atas gambar sepasang kekasih dan sebuah kado mobil yang bergaya di era 70-an dengan latar belakang masa kini itu tergantung enam baris teks tulisan tangan. "Gelora sanubari ini terpancar begitu bahagia tatkala cara ungkap si Ayang tumpah ruah merona bersama hadiah jadian yang baru tiga bulan ini. Memang cukup spesial dan begitu mewah kelihatannya. Tapi, aku tidak begitu menginginkannya. Aku ingin cinta yang murni dari dia tanpa melihat fisik dan materi. Aku mencintaimu apa adanya Ayang. Kawinilah diriku seperti kucing garong."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di antara figur manusia, Amenk menyelipkan sosok-sosok alien, piring terbang, makhluk imortal berupa tengkorak, serta simbol-simbol agama. Di pameran yang berlangsung di Galeri Padi, Dago, Bandung, ini lulusan Jurusan Pendidikan Seni Rupa Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, itu juga menyuguhkan gambar-gambarnya yang dibuat untuk merchandise band-band subkultur, poster acara musik, dan cover kaset.

Beberapa band itu misalnya Bottle Smoker, Goblog Sia Anjing, serta band fiktif A Stone A. Kelompok yang didirikan Amenk, Muhammad Akbar, mendiang Andry Mochmamad, Erwin Windu Pranata, dan Ori Riantori pada 2003 itu tak punya karya musik dan personelnya dibuat-buat. Mereka hanya membuat isu propaganda, merchandise, dan stiker, untuk meledek band-band yang melejit terkenal walau kunci lagunya sederhana.

Menurut kurator pameran Rifandy Priatna, karya-karya Amenk hanya berusaha untuk jujur. "Ia tidak berusaha protes atau menggugat keadaan," ujarnya. Adapun Ucok Homicide berkomentar, karya-karya rekannya menggambarkan benturan budaya Barat dengan budaya kampungan lokal yang dianut generasi muda era 90-an hingga 2000-an. Sekali lagi, kocak dan mengejutkan.

ANWAR SISWADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

27 hari lalu

Pameran Voice Against Reason. Foto: Museum Macam.
Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.


Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

34 hari lalu

Pameran seni rupa Islami berjudul Bulan Terbit  sejak 15 Maret hingga 14 April 2024 di Grey Art Gallery Bandung. (Dok.Grey)
Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.


Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Karya instalasi buatan Michelle Jovita berjudul Massa Manusa. (Dok.pameran).
Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance


Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Pameran Lengan Terkembang: Ruas Lintas - Abilitas di Bale Tonggoh Selasar Sunaryo Art Space Bandung melibatkan belasan peserta seniman difabel.  Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.


Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Artsiafrica#2 di Galeri Pusat Kebudayaan Bandung berlangsung 16 - 30 September 2023. Foto: Dok.Galeri.
Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.


Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Pameran kelompok Ambari di Galeri Orbital Dago Bandung hingga 17 September 2023. (TEMPO/ANWAR SISWADI)
Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.


Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

20 Agustus 2023

Lukisan karya Iwan Suastika berjudul Beauty in a Chaotic Rhythm. Dok. D Gallerie
Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.


Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

19 Juni 2023

Karya Dionisius Caraka berjudul Tumbukan Lato-lato di Galeri Ruang Dini Bandung. TEMPO/ANWAR SISWADI
Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.


Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

21 Mei 2023

Karya Isa Perkasa berjudul Masker 2024. (Dok.Pribadi)
Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.


Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

7 April 2023

(kiri ke kanan) Hilmar Faris, Claire Siregar, Sylvia Siregar pada acara pembukaan Bianglala Seribu Imajinasi, di Bentara Budaya Jakarta, Jakarta Pusat, pada Rabu, 5 April 2023. Foto: TEMPO | Gabriella Amanda.
Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.