Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Puisi Perahu

image-gnews
TEMPO/Mustafa Ismail
TEMPO/Mustafa Ismail
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Hujan belum sepenuhnya berhenti ketika puluhan sastrawan  satu persatu meninggalkan kafe. Mereka melangkah ke dermaga kecil yang terbuat dari kayu yang menyatu dengan cafe itu. Di sana, sebuah perahu besar dan sejumlah perahu kecil telah menunggu. Para sastrawan lalu meniti anak tangga masuk ke dalam kapal besar.

Tak lama, irama rapa'i mengalun ditabuh oleh sejumlah lelaki berpakaian hitam-hitam bermotif Aceh, ditingkahi suara serune kale -- alat musik tiup khas Aceh. Perahu besar kemudian bergerak pelan yang diikuti oleh delapan perahu kecil yang melaju memotong membentuk formasi tertentu mengitari perahu besar. Perahu-perahu kecil bermesin ini mirip para penari yang mengiring jalannya perahu besar.

Sementara dalam perahu besar, disaksikan para penonton di sepanjang tepi sungai dan jembatan, para sastrawan satu persatu 'berteriak' melafalkan puisi-puisinya. Mereka yang membacakan puisi sore itu, Kamis 6 Agustus, tak hanya penyair Aceh, juga penyair dari berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri. Mereka antara lain Fikar W Eda, Rosni Idham, Sosiawan Leak, Ahmad Syubanuddin Alwy, Ahda Imran, Abidah El Khaliqie, Saut Situmorang, penyair hikayat M Yusuf Bombang, juga Hall Judge dari Australia.

Ada pula penyair Tan Lioe Ie dari Bali bersama kelompok blues puisinya mendendangkan sejumlah puisi dalam irama blues. Sejumlah nomor mereka mainkan di atas panggung di atas perahu itu. Sebagian sastrawan dan seniman di atas perahu ikut bergoyang. Begitu pula sebagian penonton di atas dermaga, jembatan, dan tepian sepanjang sungai yang dilewati rombongan pembaca puisi  itu -- antara Jembatan Peunayong dan Pantee Pirak.

Pentas puisi di atas perahu  adalah salah satu acara  Aceh International Literary Festival (AILFest) yang berlangsung pada 5-6 Agustus 2009 di Banda Aceh. AILFest  yang menjadi bagian dari Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-5 itu diikuti oleh sastrawan dari Indonesia, Malaysia, Australia, Austria, Jerman, Italia, dan China.   

AILFest dipusatkan di tiga tempat penting yakni Pinto Khob Taman Putroe Phang, Krueng Aceh dan Museum Tsunami. JILFest dibuka oleh Wakil Gubernur Aceh Muhammad Nazar di Pinto Khop pada Rabu malam, 5 Agustus, yang ditandai dengan menabuh rapa'i. Pembukaan juga diselingi dengan peluncuran buku antologi sastra Krueng Aceh, yang merupakan kumpulan karya para peserta AILFest.

Pinto Khop yang dibangun pada masa Pemerintahan Sultan Iskandar Muda adalah tempat beristirahat Putri Phang atau Putroe Phang, permasuri Sultan Iskandar Muda. Tempat itu disebut pula sebagai Taman Ghairah. Pintu ini menjadi penghubung dengan istana yang berada beberapa puluh meter dari dari sana.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sejumlah sastrawan dari dalam dan luar negeri membacakan puisi dan petikan cerpen pada malam itu di bawah udara dingin -- karena kota Banda Aceh baru disiram hujan. Mereka antara lain D Kemalawati, J Kamal Farza, Din Saja, Arafat Nur, Zoelfikar Sawang, Rosni Idham, Sosiawan Leak, Tan Lioe   Ie, Hall Judge (Australia), Siti Zainon Ismail (Malaysia), Werner Schulze (Austria), Livia Raponi (Italia), serta  Wakil Gubernur Muhammad Nazar.

Esoknya, Kamis (6/8) pagi, para sastrawan itu berkumpul di Museum Tsunami -- sebuah tempat yang menjadi tonggak penting untuk mengingat peristiwa tsunami pada 26 Desember 2004. Masih dalam rangkaian AILFest, di sana digelar seminar sastra dengan pembicara pengamat sastra asal Jerman Katrin Bandel, Maman S Mahana dari Universitas Idnonesia dan penyair Aceh D Kemalawati.

Sorenya baru para sastrawan beraksi di Krueng Aceh. Krueng Aceh dipilih sebagai tempat acara, menurut Ketua Panitia AILFest Fikar W Eda, karena sungai yang membelah kota Banda Aceh itu sangat bersejarah. Dulu, pada masa Kerajaan Iskandar Muda Krueng Aceh sangat dengan lalu lalang kapal-kapal penumpang dan pedagang dari luar negeri.  

Bahkan dulu, mengutip sejarawan, "Air sungai Krueng Aceh bisa menyembuhkan penyakit. Sebab di hulunya ada tanaman-tanaman kayu yang berkhasiat," tutur Fikar. Pentas puisi di  sungai itu untuk menghayati sejarah masa lalu sekaligus simbol bagi Aceh kini untuk menuju ke gerbang dunia.

Maka sore itu pun, meski hujan sempat begitu deras mengguyur kota Banda Aceh, para sastrawan tetap bersemangat membaca karya. Mereka menunggu hujan berhenti sambil berpentas di kafe itu. Dan ketika hujan telah reda, mereka pun satu persatu menuju perahu.

MUSTAFA ISMAIL

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Serahkan Kesimpulan ke MK, Tim Hukum Ganjar-Mahfud Ungkap 5 Pelanggaran di Pilpres 2024

4 menit lalu

Ketua Tim Hukum Ganjar Pranowo-Mahfud Md Todung Mulya Lubis saat memberikan keterangan di konferensi pers pada jeda sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat pada Jumat, 5 April 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Serahkan Kesimpulan ke MK, Tim Hukum Ganjar-Mahfud Ungkap 5 Pelanggaran di Pilpres 2024

Tim Hukum Ganjar-Mahfud resmi menyerahkan kesimpulan sidang sengketa hasil Pilpres kepada MK. Apa isinya?


Aryaduta Menteng: Membagikan Kebahagiaan dan Kebersamaan dalam Momentum Ramadan

9 menit lalu

Manajemen Aryaduta Menteng berbuka puasa bersama anak-anak panti asuhan dari Yayasan Nurul Iman Jafariyah
Aryaduta Menteng: Membagikan Kebahagiaan dan Kebersamaan dalam Momentum Ramadan

Aryaduta Menteng tidak hanya menjadi sebuah hotel, tetapi juga sebuah tempat yang mampu menyatukan beragam kalangan untuk berbagi kebahagiaan.


PBB Khawatir Israel Bakal Bidik Fasilitas Nuklir Iran sebagai Serangan Balasan

9 menit lalu

Kepala IAEA, Rafael Grossi. Reuters
PBB Khawatir Israel Bakal Bidik Fasilitas Nuklir Iran sebagai Serangan Balasan

Kepala pengawas nuklir PBB mengatakan pada Senin khawatir mengenai kemungkinan Israel menargetkan fasilitas nuklir Iran.


Vivo X100 Pro Dikodekan Thanos, Kamera Profesional yang Bisa Dipakai Menelepon?

9 menit lalu

Bocoran gambar Vivo X100 (Weibo/Gizmochina)
Vivo X100 Pro Dikodekan Thanos, Kamera Profesional yang Bisa Dipakai Menelepon?

Ponsel terbaru Vivo itu kemungkinan akan disebut Vivo X100 Ultra, dan ini telah banyak dibincangkan di Weibo belakangan ini atas nama Thanos.


Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

10 menit lalu

Suasana di Kota Sorong saat TNI AL bentrok dengan Brimob Polri. TEMPO/Istimewa
Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan


Gibran Ungkap Sempat Ada Diskusi Soal Koalisi Gerindra dan PDIP di Rumah Prabowo

14 menit lalu

Walikota Surakarta yang juga Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka tiba di kediaman Menteri Pertahanan sekaligus Presiden terpilih, Prabowo Subianto di Kertanegara, Jakarta Selatan. TEMPO/Yohanes Maharso
Gibran Ungkap Sempat Ada Diskusi Soal Koalisi Gerindra dan PDIP di Rumah Prabowo

Gibran mengungkapkan sempat ada pembahasan soal koalisi antara Gerindra dan PDIP dalam acara halalbihalal di kediaman Prabowo pekan lalu.


Kasus Dugaan Perselingkuhan Anggota TNI, Admin Akun Instagram Ayoberanilaporkan6 jadi Tersangka

19 menit lalu

Satreskrim Polresta Denpasar menggiring tersangka Hari Soeslistya Adi, 38 tahun, admin akun Instagram @ayoberanilaporkan6, dalam kasus UU ITE usai menggelar konferensi pers di Mapolda Bali, Denpasar, Senin, 15 April 2024. Foto: ANTARA/Rolandus Nampu
Kasus Dugaan Perselingkuhan Anggota TNI, Admin Akun Instagram Ayoberanilaporkan6 jadi Tersangka

Anandira Puspita, istri dari anggota TNI Letnan Satu Malik Hanro Agam, menjadi tersangka UU ITE usai membongkar dugaan perselingkuhan suaminya


Plt Ketum PPP Mardiono Masih Yakin Partainya akan Lolos ke DPR

22 menit lalu

Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan atau PPP Muhamad Mardiono tiba di acara rapat pimpinan nasional PPP di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Jumat, 16 Januari 2023 [Tempo/Eka Yudha Saputra]
Plt Ketum PPP Mardiono Masih Yakin Partainya akan Lolos ke DPR

Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono menyatakan yakin partainya bakal lolos ke parlemen.


Menkominfo Budi Arie Beberkan Alasan Uji Coba Starlink di IKN

22 menit lalu

Layanan internet Starlink dari SpaceX terdiri dari ground terminal (kanan) dan antena untuk internet satelit kecepatan tinggi. Dok.SpaceX
Menkominfo Budi Arie Beberkan Alasan Uji Coba Starlink di IKN

Budi Arie berharap ketika upacara peringatan 17 Agustus di IKN, Penajem Paser Utara, Kalimantan Timur, Starlink sudah bisa beroperasi.


Qatar Kalahkan Timnas Indonesia 2-0, Pelatih Ilidio Vale: Ini Pertandingan yang Sulit

29 menit lalu

Pelatih Qatar U-23 Illidio Vale di Piala Asia U-23 2024. Doc. AFC.
Qatar Kalahkan Timnas Indonesia 2-0, Pelatih Ilidio Vale: Ini Pertandingan yang Sulit

Qatar meraih kemenangan 2-0 atas Timnas Indonesia dalam pertandingan pembuka Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad.