Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Festival Cinta Terlarang, dari Soal Bola hingga Gay

image-gnews
foto: www.tinypic.com
foto: www.tinypic.com
Iklan

filmTEMPO Interaktif, Jakarta - "Aku juga ingin mengetahui dunia di luar sana," ujar Susu. Ia terus bermain sepak bola meski negaranya mencibir perempuan Iran yang menggemari olahraga itu. Badannya tambun, tapi gesit. Ia biasa menjadi kiper karena ia kapten tim kesebelasan nasional sepak bola perempuan Iran.

Narmila juga begitu. Meski wajah dan penampilannya lebih feminin, jelas ia maniak sepak bola. Untungnya, Narmila lebih bebas bergerak dan berekspresi karena orang tuanya tak melarang. Bahkan, ibu Narmila kerap menemaninya saat bermain bola di pinggir jalan. "Waktu kecil aku juga pernah diajari ibu bela diri taekwondo," ujar penggemar Shahrukh Khan itu.

Inilah sebagian kecil cerita yang tertuang di depan kamera saat pembuatan film semidokumentasi berjudul Football Under Cover. Film ini dipandu oleh Aya Najafi dan teman perempuannya asal Jerman. Film asal Iran yang digarap pada 2006 itu hendak menguak betapa sulitnya menyelenggarakan pertandingan sepak bola perempuan di Iran.

Salah satu film bertema remaja dan kebebasan itu menjadi pilihan dari sekian banyak film unik mancanegara (Thailand, Iran, Jepang, Filipina, Prancis, Singapura, Jepang, Vietnam, Amerika, dan Cina) berunsur propaganda di Q Film Festival 2009. Festival ini berlangsung hingga 5 Agustus ini dan diputar tersebar di Komunitas Salihara, Japan Foundation Summitmas, Erasmus Huis, Goethe Haus, Cemara 6 Galeri, Kineforum Taman Ismail Marzuki, CCF, dan Subtitles.

Terserah Anda akan membawa pulang persepsi apa setelah duduk manis menyaksikannya. Q Film Festival memang mengumandangkan sisi lain dari dunia yang tak tersingkap.

Maka ragam film unik banjir di sini. Dari klasifikasi film tentang kemanusiaan, tujuh film bisa jadi pilihan, di antaranya Diamonds, Blind Pig Who Wants to Fly, dan A Jihad for Love. Ada juga film tentang fashion, yang tergabung dalam jenis film berkategori Fashionably Queer.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Film kategori Hopefully Romantic banyak menebar film bertema gay, lesbian, dan seks. Beberapa di antaranya adalah Flood, A Moment in June, Dose, dan Pleasure Factory. Dua film tentang persahabatan para gadis ada dalam To Each Her Own dan Hanna & Alice. Selain itu, ada empat film bertema gay dalam kategori Touch My Body, dan dua film tentang penderita HIV-AIDS.

Film menarik lainnya dikategorikan dalam Glitter Queen, seperti film Thailand bertajuk Beautiful Boxer, garapan Ekachai Uekrongtham, yang banyak menyabet penghargaan dari berbagai festival film gay dan lesbian dunia.

Film ini berisi kisah hidup Parinya Charoenphol atau Nong Toom, petinju muda dengan talenta dahsyat yang mengumpulkan uang dari satu ring ke ring lain. Cita-citanya bukan untuk meraih gelar juara, melainkan untuk mencari biaya operasi kelamin. Sebab, di balik sisi Toom yang ganas, tersimpan jiwa feminin yang begitu besar. Ia pun menyukai bunga dan lipstik.

AGUSLIA HIDAYAH

Iklan

FFI


Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ario Bayu Didapuk Jadi Ketua Komite FFI 2024-2026, Ini Film-Film yang Pernah Dibintanginya

11 hari lalu

Ario Bayu. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Ario Bayu Didapuk Jadi Ketua Komite FFI 2024-2026, Ini Film-Film yang Pernah Dibintanginya

Ario Bayu ditetapkan menjadi Ketua FFI telah memerankan banyak karakter dari beragam film layar lebar. Berikut sebagian filmografinya.


Ario Bayu Ditetapkan sebagai Ketua Komite FFI 2024-2026 Gantikan Reza Rahadian, Ini Profilnya

11 hari lalu

Ario Bayu berperan sebagai Soeraja di serial Gadis Kretek. Foto: Dok. Netflix
Ario Bayu Ditetapkan sebagai Ketua Komite FFI 2024-2026 Gantikan Reza Rahadian, Ini Profilnya

Tidak lagi dijabat oleh Reza Rahadian, kini, Ketua Komite FFI selanjutnya dijabat aktor Ario Bayu. Begini profilnya.


Hari Film Nasional, Reza Rahadian Ingin FFI Jaga Marwah dan Netralitas

18 hari lalu

Hari Film Nasional diperingati setiap 30 Maret. Sosok Usmar Ismail, yang melahirkan karya-karya legendaris pada 1950-an hingga 1970-an, menjadi catatan penting dalam sejarah perfilman Indonesia. ISTIMEWA
Hari Film Nasional, Reza Rahadian Ingin FFI Jaga Marwah dan Netralitas

Di momen Hari Film Nasional, Reza Rahadian berharap siapa pun yang akan menggantikannya bisa membawa kebaikan bagi film Tanah Air.


Pemeran Jokowi Meriahkan Para Pencari Tuhan Jilid 17, ini Profil Teuku Rifnu Wikana

25 hari lalu

Teuku Rifnu Wikana. TEMPO/Nurdiansah
Pemeran Jokowi Meriahkan Para Pencari Tuhan Jilid 17, ini Profil Teuku Rifnu Wikana

Teuku Rifnu Wikana pemeran Joko Widodo di film Jokowi turut berperan dalam film Para Pencari Tuhan Jilid 17. Ini profil dan pencapaiannya.


Metamorfosa Hujan Bulan Juni Karya Sapardi Djoko Damono, Puisi ke Layar Lebar

27 hari lalu

Aktor Koutaro Kakimoto (kiri), Velove Vexia, dan sutradara Hestu Saputra dalam Meet and Greet Film Hujan Bulan Juni di Jakarta, 1 November 2017. Film ini bercerita tentang kisah cinta dosen bernama Pingkan (Velove Vexia), dengan sang kekasih Sarwono (Adipati Dolken). Tempo/ Fakhri Hermansyah
Metamorfosa Hujan Bulan Juni Karya Sapardi Djoko Damono, Puisi ke Layar Lebar

Puisi Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono telah bermetamorfosa dalam banyak bentuk, mulai dari komik, novel, hingga film.


Pemain Film 24 Jam Bersama Gaspar di Netflix, Ini Profil Sutradara Yosep Anggi Noen

31 hari lalu

Para pemain film 24 Jam Bersama Gaspar. Dok. Netflix
Pemain Film 24 Jam Bersama Gaspar di Netflix, Ini Profil Sutradara Yosep Anggi Noen

Film 24 Jam Bersama Gaspar sudah tayang di Netflix yang diperankan pemain ternama dan digarap oleh sutradara berbakat. Lantas, siapa sajakah mereka?


Siksa Kubur Tayang Saat Libur Lebaran, Dibintangi Reza Rahadian hingga Para Pemenang Piala Citra FFI

33 hari lalu

Poster film Siksa Kubur. Dok. Poplicist
Siksa Kubur Tayang Saat Libur Lebaran, Dibintangi Reza Rahadian hingga Para Pemenang Piala Citra FFI

Film teranyar karya Joko Anwar, Siksa Kubur atau Grave Torture akan tayang pada momentum libur lebaran, pada 10 April 2024


Sejumlah Film Benyamin Sueb, Aktor Terbaik di Film Si Doel Anak Betawi dan Intan Berduri Raih Piala Citra 1972 dan 1973

41 hari lalu

Gubernur Banten Rano Karno berfoto dengan foto Benyamin Sueb saat Pembukaan Pameran foto Tempo di Ruang Tunggu terminal 2 Bandara  Soekarno Hatta Tangerang - Banten, 2 Mei 2016. Pameran ini merupakan rangkaian peringatan ulang tahun 45 Tahun Tempo Majalah. TEMPO/Amston Probel
Sejumlah Film Benyamin Sueb, Aktor Terbaik di Film Si Doel Anak Betawi dan Intan Berduri Raih Piala Citra 1972 dan 1973

Benyamin Sueb, dikenal sebagai salah satu ikon komedi dalam perfilman Indonesia, telah membintangi berbagai film yang populer dan menjadi legendaris.


37 Tahun Reza Rahadian, Film Perempuan Berkalung Sorban Mengantarkan Popularitasnya

42 hari lalu

Pemain film Benyamin Biang Kerok, Reza Rahadian, berpose di kantor Redaksi Koran Tempo di Palmerah, Jakarta, 21 Februari 2018. Berikut kelakuan Reza saat bertandang ke kantor Tempo. TEMPO/ Nita Dian
37 Tahun Reza Rahadian, Film Perempuan Berkalung Sorban Mengantarkan Popularitasnya

Mengawali karir sebagai model sebelum menjadi aktor profesional. Bagaimana perjalanan karir dari Reza Rahadian Matulessy?


HUT Joko Anwar 48 Tahun, Anak Medan Jadi Sutradara Ternama

3 Januari 2024

Untuk memperingati HUT RI ke-76, Joko Anwar mengunggah foto lawasnya saat menjadi pasukan khusus pengibar bendera, Paskibraka. Ia berhasil menjadi anggota Paskibraka di Istana Merdeka pada tahun 90-an. Instagram
HUT Joko Anwar 48 Tahun, Anak Medan Jadi Sutradara Ternama

Pada 3 Januari 2024, Joko Anwar yang terkenal sebagai sutradara film genap berusia 48 tahun. Berikut perjalanan kariernya.