TEMPO Interaktif, Jakarta: Perhelatan Festival Film Indonesia (FFI) 2008 kembali hadir. Acara puncaknya bulan depan di Bandung, Jawa Barat. Kompetisi itu diikuti oleh 50 film dari 57 film yang didaftarkan. Film-film itu, antara lain, Ayat-ayat Cinta, XL, Radit dan Jani, In The Name of Love, Under The Tree, Hantu Ambulance, dan Butterfly.
Tujuh film yang terdaftar tidak lolos seleksi. "Sebab tujuh film itu ada yang disutradarai orang asing dan beberapa mendaftar tidak dengan format seluloid 35 mm," ujar Akhlis Suryapati, Ketua Panitia Pelaksana FFI 2008.
Selain kategori film bioskop, FFI juga mengkompetisikan film dokumenter dan film pendek. Untuk film dokumenter telah dicatat sebanyak 36 judul yang masuk; satu judul gagal seleksi. Film pendek sebanyak 36 judul dengan enam judul gagal seleksi.
Dalam deretan film itu, tidak ada film Laskar Pelangi yang dibikin Mira Lesmana dan Riri Riza. "Kami memang sengaja tidak mendaftarkannya," ujar Mira lewat pesan pendeknya kepada Tempo.
Menurut Mira, selama FFI belum berdiri independen dan masih di bawah Badan Pertimbangan Perfilman Nasional dan Departemen Kebudayaan Dan Pariwisata, ia belum bersedia berpartisipasi. Menurut dia, mereka masih mengabaikan jeritan para sineas yang ingin Undang-Undang Perfilman diperbaiki. "Masalah itu sudah telantar selama 10 tahun."
Sebelumnya, para sineas muda seperti Mira Lesmana dan Riri Riza bersuara lantang terhadap FFI. Bahkan pada Januari 2007 sejumlah pegiat film ramai-ramai mengembalikan Piala Citra. Mereka kecewa terhadap FFI 2006 yang memilih Ekskul sebagai film terbaik. Ini berujung pada permintaan agar Undang-Undang Perfilman direvisi.
Sementara itu, menurut dewan juri, dengan Pedoman Panitia Pelaksana FFI yang baru, masalah bisa teratasi. "Dengan adanya pedoman baru, itikad baik mudah-mudahan bisa diterima," ujar Niniek L. Karim, salah satu anggota dewan juri kategori film cerita bioskop dalam peluncuran FFI, Selasa sore lalu.
Menurut Niniek, dewan juri telah mengajak para sineas muda duduk bersama memajukan FFI. "Bahkan Riri Riza pun kami ajak rapat," ujar Niniek.
Aguslia Hidayah