Penyanyi Tina Toon tampil di konser amal Pink Ribbon Campaign di Hotel Ciputra, Grogol, Jakarta, (21/3). Konser tersebut adalah aksi penggalangan dana atas kepedulian terhadap Kanker Payudara. TEMPO/Nurdiansah
TEMPO.CO, Jakarta - Artis Tina Toon menilai kasus pelecehan seksual di Jakarta Internasional School (JIS) bisa terjadi di mana saja. Hanya, JIS merupakan sekolah internasional, sehingga kasus ini cepat terekspose. "Mungkin ada banyak kasus serupa namun tidak terekspose dengan baik," kata Tina kepada Tempo, Senin, 21 April 2014.
Tina juga menilai kasus JIS ini juga berdampak bagi label internasional sekolah itu. Selain JIS, tentu banyak nama sekolah internasional lain yang ikut tercemar. Kasus ini menjadi penilaian tersendiri bagi masyarakat. "Keamanan sekolah tentu dipertanyakan," kata Tina.
Tina berharap kasus JIS menjadi pelajaran bagi sekolah-sekolah lain untuk memperketat pengamanan agar tidak terjadi kejadian serupa. Meski begitu, Tina tidak sepenuhnya menyalahkan JIS. "Ini adalah kriminalitas. Biar bagaimanapun pelaku yang menyebabkan kasus ini," ujar pelantun lagu Kuwanita itu.
Pelaku pelecehan hingga saat ini diduga lebih dari satu orang. Tina berharap para pelaku diberi hukuman setimpal. Sebab, kejadian itu berimbas ke masa depan korban. Tina sejak kecil bersekolah di Jubilee School International. Dia merasa nyaman bersekolah di sana. Tak heran sejak SD hingga SMA Tina memilih sekolah itu. Kini mantan artis cilik itu kuliah di Universitas Binus International.
