Agum Gumelar bersama istri Linda Amalia Sari usai melayat Diana Nasution di rumah Duka RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Timur, (4/10). Diana Nasution meninggal dunia di usia 55 tahun di RS Gading Pluit. TEMPO/Nurdiansah
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Perhubungan Agum Gumelar memiliki cara sendiri untuk menyemangati sang istri, Linda Amalia Sari. Cara unik itu dilakukan Agum untuk menyemangati Linda, yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak itu, saat istrinya itu akan melakukan operasi pengangkatan benjolan di payudara beberapa tahun lalu.
Operasi itu dilakukan di Belanda pada 1996. Setelah Linda divonis menderita kanker payudara, Agum akhirnya menggelar rapat keluarga besar dan memutuskan untuk melakukan operasi di Negeri Kincir Angin, Belanda.
Sesaat sebelum Linda masuk ruang operasi, Agum meneriakkan kata-kata "ajaib"-nya. "Komando," katanya mengulang ucapannya beberapa tahun lalu itu dalam acara komunitas kanker payudara bertajuk "A Tribute to Loved Ones" di atrium Senayan, Jakarta, pada Sabtu, 26 Oktober 2013.
Menurut Agum, ia sebenarnya juga bingung mengapa malah berteriak 'Komando'. "Enggak tahu, ya, kenapa. Mungkin karena latar belakang saya militer," katanya, yang diiringi tawa para penonton.
Selama Linda menjalani operasi pengangkatan benjolan itu, Agum mengaku sangat tidak tenang. "Menunggu operasi bagai menunggu vonis hukuman mati," kata Agum mencoba mengingat kembali rasa itu. Beruntung, operasi berjalan baik. Setelah kejadian itu, Agum pun selalu mengingatkan istrinya untuk melakukan check up secara teratur.
Kesan Jusuf Kalla, Agum Gumelar, dan Ahmad Heryawan pada Solihin GP
56 hari lalu
Kesan Jusuf Kalla, Agum Gumelar, dan Ahmad Heryawan pada Solihin GP
Sejumlah tokoh daerah dan nasional melayat jenazah Solihin GP (Gautama Purwanegara) di rumah duka maupun di Gedung Sabau Markas Kodam III Siliwangi, Bandung, Selasa, 5 Maret 2024. Selewat tengah hari jenazah Solihin GP alias Mang Ihin diserahkan pihak keluarga ke Panglima Kodam III Siliwangi untuk menjalani prosesi pemakaman secara militer hingga di Taman Makam Pahlawan Cikutra Bandung. "Pak Solihin seorang pemimpin yang tegas tapi sangat ramah ke rakyat," kata mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Bandung menjelang pemakaman.
