TEMPO.CO, Yogyakarta - Rumah Budaya Tembi Yogyakarta kembali menggelar malam pembacaan puisi dalam acara Sastra Bulan Purnama pada 7 Februari 2012 mendatang. Dalam acara bertajuk "Membaca Puisi Membasuh Hati" yang digelar kelima kalinya ini, sejumlah penyair akan unjuk kepiawaian mereka menulis dan membaca puisi.
Ons Untoro, koordinator acara Sastra Bulan Purnama, menuturkan, penyair yang tampil kali ini dipilih dari generasi penyair muda yang mulai menulis puisi pada 1990-an dan sampai sekarang masih aktif menulis. “Puisi yang akan dibacakan pun adalah puisi yang ditulis antara tahun 2010-2012,” kata dia, Rabu, 1 Februari 2012.
Ons menjelaskan, para sastrawan itu masih eksis menulis meskipun kesehariannya tak berkutat atau bekerja di bidang sastra. Misalnya saja Angger Jati Wijaya, yang selama ini tinggal di Jakarta dan menjabat sebagai Ketua Perkumpulan Bantuan Hukum Indonesia (PBHI). Ada juga Sudarmono, yang selama ini tinggal di Bekasi dan sehari-harinya menjabat sebagai Corporate Secretary PT Sanyo. Mereka akan meluangkan waktu untuk membacakan puisi-puisinya di Tembi.
Selain kedua orang itu, hadir pula Abdul Wachid B.S. yang langsung mengirim 14 puisi. Padahal masing-masing penyair hanya diminta tiga puisi. Ada juga sederet nama lain, seperti Odi Shalahuddin, Toto Sugiharto, Sholeh U.G., Rudi Yesus, Syam Chandra Manthiek, Anthony Harimurti, Wahyana Giri M.C., dan Yuliana Kumudaswari.
Selain pembacaan puisi, akan ada musikalisasi puisi dari kelompok teater Dokumen, yang akan menggarap empat buah puisi karya mereka sendiri. Dari acara ini, kata Ons, terlihat bahwa puisi masih diminati dan terus ditulis dari generasi ke generasi.
PRIBADI WICAKSONO
Berita terkait
Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga
58 hari lalu
Berikut keseruan Joyland Festival Bali 2024 yang insklusif dan ramah keluarga dengan menghadirkan stan White Peacock hingga pilihan panggung musik.
Baca SelengkapnyaButet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan
15 Januari 2024
Seniman Butet Kartaredjasa mempertanyakan alasan kenaikan harga gedung pertunjukan di DKI Jakarta
Baca SelengkapnyaTak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan dalam Debat Capres-Cawapres, Begini Respons Budayawan dan Pekerja Seni
5 Desember 2023
Lima tema debat capres-cawapres telah disampaikan KPU, tak ada tema soal kesenian dan kebudayaan. Begini respons budayawan dan pekerja seni.
Baca SelengkapnyaDebat Capres-Cawapres Pilpres 2024 Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan, Akmal Nasery Basral: Kerugian Besar Bangsa Ini
5 Desember 2023
Sastrawan Akmal Naseri Basral memberikan catatan tak adanya tema kebudayaan dankesenian dalam debat capres-cawapres pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPemerintah Bone dan Aparat Bubarkan Paksa Pementasan Seni Bissu
22 Agustus 2023
Panitia menyebut Gubernur Sulawesi menyekal bissu sehingga penampilan seni monolog "Rindu Bissu" pun dilarang.
Baca SelengkapnyaSejarah Adu Domba Garut, Kesenian Tradisional asal Jawa Barat
4 Juli 2023
Domba Garut yang memiliki ciri khas pada fisiknya sering diikut sertakan dalam kontes atau diadu. Inilah asal usulnya.
Baca SelengkapnyaWM Mann Scholarship, Beasiswa Seni Pertunjukan di Skotlandia Khusus Mahasiswa Indonesia
24 Februari 2023
Royal Conservatoire of Scotland dan WM Mann Foundation menawarkan beasiswa pascasarjana khusus mahasiswa Indonesia di bidang seni pertunjukan.
Baca SelengkapnyaSeniman dan Guru di Bandung ini Gelar Pameran Tunggal Gambar Berjudul Dunia
20 Januari 2023
Dede Wahyudin, memajang 67 gambar ukuran kecil dan empat berukuran besar yang dominan berwarna hitam putih dalam pameran tunggal itu.
Baca SelengkapnyaJadi Ketum LASQI, Gus Jazil Bertekad Gairahkan Kesenian Islami
17 November 2022
Kesenian Islam di Indonesia memiliki potensi yang luar biasa besar
Baca SelengkapnyaMasyarakat Kesenian Jakarta Minta Rencana Acara Musyawarah Versi DKJ Dihentikan
27 Oktober 2022
Masyarakat Kesenian Jakarta (MKJ) menilai musyawarah yang akan dilakukan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) tidak sesuai dengan Pergub DKI
Baca Selengkapnya