Ketika Para Kepala Daerah Bermain Ketoprak

Reporter

Editor

Minggu, 16 Oktober 2011 18:32 WIB

TEMPO/Aris Andrianto

TEMPO Interaktif, Purwokerto - Wajah Bupati Banyumas, Mardjoko, tampak tertunduk. Sambil berkomat-kamit, ia memejamkan matanya. Sesekali ia melihat lembar naskah cerita yang ada di tangannya. “Belum hafal semua dialognya, agak panjang-panjang,” ujar Mardjoko kepada Tempo kemarin.

Malam itu, Mardjoko kebagian peran sebagai Adipati Surolawe. Kisah ketoprak yang diangkat dalam rangka HUT RRI Purwokerto itu berjudul Mustika Tuban. Sebuah kisah tentang perang memperebutkan seorang putri kerajaan.

Bagi Mardjoko, melakoni peran dalam sebuah ketoprak sudah tak asing lagi. Sejak sekolah dasar, ia sudah sering membawakan berbagai peran. Pun ketika sudah menjadi bupati, ia sudah bermain ketoprak sebanyak enam kali.

Berbeda dengan Dudi Herawadi, pemimpin Bank Indonesia Purwokerto. Sebagai orang Sunda yang dilahirkan di Sumedang, ia mengaku tak bisa menghafal semua dialog. “Te ngarti, lieur abdi mah (tidak ada yang mengerti, saya bingung),” katanya.

Dudi mengaku tak paham bahasa Jawa yang digunakan dalam dialog ketoprak. Meski sudah berkali-kali latihan, ia tak hafal juga dengan dialognya. Alhasil, ketika dipanggung, ia hanya berucap, ‘ora ngertos’. Sesekali dialognya diganti dengan bahasa Sunda yang tak dimengerti oleh penonton. Juga diselingi bahasa Indonesia sehingga membuat penonton terpingkal.

Djuwarni, Wakil Bupati Kebumen, tampak luwes membawakan perannya sebagai istri bupati. Ia tampak begitu hafal dengan dialognya dan bisa menguasai panggung dengan baik. “Persiapannya cukup lama, karena mengerti bisa langsung hafal,” katanya.

Sedangkan Wakil Bupati Purbalingga, Sukentho Rido, terlihat lancar membawakan perannya sebagai Bupati Lamongan. “Karena sudah tua, saya memilih dialog yang pendek-pendek saja,” katanya.

Tak semua kepala daerah menerima lakon yang ditawarkan. Mardjoko, misalnya, ia mengaku hanya mau berperan sebagai bupati seperti apa yang dijabatnya saat ini. “Saya hanya mau berperan sebagai bupati, lainnya tidak,” ujarnya tegas.

Kepala RRI Purwokerto, Rasiyah, mengatakan program ketoprak yang diikuti kepala daerah tersebut bertujuan untuk mendekatkan pemimpin dengan rakyatmya. “Selain nguri-uri kebudayaan nasional yang mulai dilupakan masyarakat,” katanya.

Ia berharap ke depan, program ketoprak bisa rutin dilakukan. Selain untuk hiburan, kepala daerah bisa menyampaikan program pembangunan melalui ketoprak.

ARIS ANDRIANTO

Berita terkait

Sehari 4 Kali, Teater Bandoengmooi Gelar Pertunjukan Longser Kerajaan Tikus

16 Oktober 2023

Sehari 4 Kali, Teater Bandoengmooi Gelar Pertunjukan Longser Kerajaan Tikus

Pewarisan seni longser melalui pelatihan, residensi atau pemagangan, dan pertunjukan di ruang publik dilakukan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

Minat Anak Muda Berkurang, Bandoengmooi Gelar Seni Longser Pahlawan Kesiangan

4 September 2023

Minat Anak Muda Berkurang, Bandoengmooi Gelar Seni Longser Pahlawan Kesiangan

Longser termasuk seni pertunjukan dalam daftar warisan budaya tak benda dari Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Marcella Zalianty Ungkap Perbedaan Menjadi Produser Teater dan Film

30 Agustus 2023

Marcella Zalianty Ungkap Perbedaan Menjadi Produser Teater dan Film

Marcella Zalianty saat ini sedang mempersiapkan pertunjukan teater kolosal

Baca Selengkapnya

Festival Teater Jakarta 2022, tak Sekadar Pertunjukan

4 Oktober 2022

Festival Teater Jakarta 2022, tak Sekadar Pertunjukan

Puncak apresiasi FTJ diniatkan sebagai etalase yang memperlihatkan capaian pembinaan teater Jakarta pada tahun berjalan.

Baca Selengkapnya

Indonesia Kita Kembali Hibur Masyarakat Jakarta sebagai Ibadah Kebudayaan

18 Juni 2022

Indonesia Kita Kembali Hibur Masyarakat Jakarta sebagai Ibadah Kebudayaan

Direktur Kreatif Indonesia Kita, Agus Noor berharap pertunjukan Indonesia Kita ke-36 ini bisa memulihkan situasi pertunjukan seni di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ngabuburit di Medan Sambil Nonton Teater Rumah Mata: Temukan Sahabat Sejatimu

15 April 2022

Ngabuburit di Medan Sambil Nonton Teater Rumah Mata: Temukan Sahabat Sejatimu

Teater Rumah Mata menggelar pertunjukan Shiraath untuk mengisi ngabuburit di sejumlah tempat di Kota Medan.

Baca Selengkapnya

Hari Teater Sedunia, Indonesia Punya Wayang Orang, Longser, Lenong dan Ketoprak

27 Maret 2021

Hari Teater Sedunia, Indonesia Punya Wayang Orang, Longser, Lenong dan Ketoprak

27 Maret menjadi Hari Teater Sedunia. Indonesia pun punya beragam pertunjukan teater rakyat seperti wayang orang, lenong, longser, hingga ketoprak.

Baca Selengkapnya

27 Maret Hari Teater Sedunia, 60 Tahun Sampaikan Pesan Perdamaian di Dunia

27 Maret 2021

27 Maret Hari Teater Sedunia, 60 Tahun Sampaikan Pesan Perdamaian di Dunia

Dulunya Teater merupakan hiburan paling populer di Yunani, pada 27 Maret, 60 tahun lalu Institut Teater Internasional menggagas Hari Teater Sedunia.

Baca Selengkapnya

Festival Teater Tubuh Dimeriahkan Belasan Penampil Secara Daring

18 Maret 2021

Festival Teater Tubuh Dimeriahkan Belasan Penampil Secara Daring

Festival Teater Tubuh berlangsung mulai Selasa sampai Sabtu, 16 - 20 Maret 2021. Festival ini merupakan silaturahmi tubuh kita dalam pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Akhir Pekan Ini Pertunjukan Teater Sie Jin Kwie Tayang di YouTube

3 Juli 2020

Akhir Pekan Ini Pertunjukan Teater Sie Jin Kwie Tayang di YouTube

Pementasan Sie Jin Kwie pada 2010 lalu di Graha Bhakti Budaya, Jakarta, kini bisa disaksikan kembali pada 4 - 5 Juli di kanal YouTube Indonesia Kaya.

Baca Selengkapnya