Keunikan Tari Legong yang Terpampang di Uang Kertas Baru Rp 50.000

Sabtu, 20 Agustus 2022 19:12 WIB

Tiga orang penari menampilkan Tari Legong yang tergolong tari Bali-Balihan dalam rangka perayaan penetapan sembilan tarian Bali oleh UNESCO di Taman Budaya Denpasar, Bali, 30 Desember 2015. Sebanyak 9 tari Bali dipagelarkan kembali sekaligus apresiasi terhadap para seniman menyusul ditetapkannya tari-tari Bali tersebut sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO pada awal Desember 2015. TEMPO/Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 17 Agustus 2022, bertepatan dengan HUT RI ke-77, secara resmi Menteri Keuangan RI dan Gubernur Bank Indonesia meluncurkan tujuh pecahan uang kertas baru TE 2022. Sudah sah pula uang TE 2022 digunakan dalam rangka jual beli di seluruh wilayah Indonesia. Tujuh pecahan uang TE 2022 tersebut terdiri atas pecahan uang rupiah kertas Rp 100.000, Rp 50.000, Rp 20.000, Rp 10.000, Rp 5.000, Rp 2.000, dan Rp 1.000. Ketujuh pecahan tersebut merepresentasikan kebudayaan Indonesia, salah satunya adalah tarian tradisional, seperti dalam pecahan uang Rp 50.000 yang terdapat tari legong.

Melansir laman resmi bi.go.id, warna dominan uang baru TE 2022 Rp 50.000 adalah biru dengan ukuran panjang 146 milimeter dan lebar 65 millimeter. Pada bagian depan uang baru pecahan ini, menampilkan tokoh pahlawan nasional, yaitu Ir. H. Djuanda Kartawidjaja sebagai gambar utama. Selain itu, bagian depan juga terdapat lambang negara Garuda Pancasila, kepulauan Indonesia, bunga jepun Bali, dan motif khas Indonesia.

Sementara itu, bagian belakang uang TE 2022 pecahan Rp 50.000 menampilkan gambar tari legong asal Bali yang disandingkan dengan bunga jepun Bali. Kemudian, terdapat pula panorama alam Taman Nasional Komodo yang dipercantik dengan kehadiran motif khas Indonesia. Lantas, keunikan apa yang membuat tari legong ini terpampang dalam uang TE 2022 Rp50.000?

Tari legong adalah tarian tradisional khas Bali yang gerakannya cukup kompleks berupa perpaduan antara gerakan penari dengan iringan musik gamelan tradisional asal Bali. Gerakan kompleks dalam tari legong ini disebabkan karena adanya unsur gambuh yang merupakan tarian tertua di Bali dan menduduki kasta tertinggi dalam seni tari Bali.

Uang baru 2022 pecahan Rp50.000. Foto: Bank Indonesia

Sejarah Tari Legong

Advertising
Advertising

Mengutip dari buku yang berjudul Tari Bali yang Dinamis, tari legong berasal dari kata dalam Bahasa Bali, yaitu leg dan gong. Leg berarti gerakan tari yang luwes, sedangkan gong diambil dari alat musik tradisional, yakni gamelan. Dengan begitu, tari legong dapat diartikan sebagai tarian yang gerakannya terikat dengan gamelan atau musik pengiringnya. Biasanya, tarian ini dilakukan oleh kelompok penari perempuan dalam jumlah tertentu.

Berdasarkan sejarahnya, tari legong dilakukan oleh dua perempuan remaja yang belum mengalami siklus menstruasi. Nantinya, kedua penari akan dinamakan legong yang menari di bawah bulan purnama dalam lingkungan keraton. Selain itu, keunikan lain dalam tari legong adalah penari yang membawa kipas sebagai alat bantu untuk menari. Selain dua penari utama, terdapat pula penari tambahan yang disebut sebagai condong. Perbedaannya hanya terdapat pada kipas yang digunakannya karena condong tidak membawa kipas sebagai alat bantu menari.

Tari legong memiliki makna yang begitu mendalam, yaitu tentang nilai keagamaan dan sejarah dalam budaya Bali. Gerakan dalam tarian ini merupakan wujud dari ungkapan terima kasih dan rasa syukur rakyat Bali terhadap nenek moyang yang memberikan keberkahan melimpah untuk keturunannya. Kendati demikian, makna tari legong ini tidak hanya sebatas hal tersebut. Seiring perkembangan zaman, makna tarian ini bertransformasi menjadi tarian hiburan atau bahkan tarian penyambutan yang menarik wisatawan.

Sayangnya, tari legong ini sudah mulai mengalami penurunan minat. Untuk terus melestarikannya, para seniman Bali mencoba merekonstruksi tarian ini dengan menambah beberapa gerakan agar lebih menarik. Padahal UNESCO (The United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization) pada 2015, pernah memberikan penghargaan pada tari legong sebagai warisan budaya tak benda (intangible cultural heritage) bersama dengan sembilan tarian bali lainnya.

RACHEL FARAHDIBA R

Baca: Orbituari Ayu Bulantrisna Djelantik Sang Seniman Tari Legong

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Paytren Dicabut OJK, Yusuf Mansur Berharap Tak Kapok Coba Ide Lain

1 jam lalu

Paytren Dicabut OJK, Yusuf Mansur Berharap Tak Kapok Coba Ide Lain

Yusuf Mansyur mengklaim investasi syariah paytren tidak menjadi tempat pencucian uang, dia tidak tergoda dengan uang yang dianggap tidak benar

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Limpahkan Berkas Bendesa Adat Bali ke Pengadilan, Tersangka Ditahan di Rutan Kerobokan

2 jam lalu

Kejati Bali Limpahkan Berkas Bendesa Adat Bali ke Pengadilan, Tersangka Ditahan di Rutan Kerobokan

Kejati belum menemukan adanya korban lain dalam kasus pemerasan oleh bendesa adat Berawa itu.

Baca Selengkapnya

Amankan World Water Forum Di Bali, Ditpolairud Polda Bali Kerahkan 2 Kapal dan 3 Helikopter

5 jam lalu

Amankan World Water Forum Di Bali, Ditpolairud Polda Bali Kerahkan 2 Kapal dan 3 Helikopter

Ditpolairud Polda Bali kini melakukan pengamanan KTT World Water Forum ke-10 di Bali, kerahkan 2 kapal dan 3 helikopter.

Baca Selengkapnya

Pembukaan World Water Forum Ke-10 Digelar di KEK Kura-kura Bali

6 jam lalu

Pembukaan World Water Forum Ke-10 Digelar di KEK Kura-kura Bali

Pemerintah Bali bersama Panitia World Water Forum ke-10 dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menjalankan upacara Segara Kerthi.

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

15 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Berkas Kasus Bendesa Adat Bali Diduga Peras Pengusaha Rp10 Miliar Dilimpahkan ke Pengadilan

17 jam lalu

Berkas Kasus Bendesa Adat Bali Diduga Peras Pengusaha Rp10 Miliar Dilimpahkan ke Pengadilan

Bendesa Adat Berawa Ketut Riana diduga memeras pengusaha yang membutuhkan rekomendasi perizinan investasi

Baca Selengkapnya

Upacara Melukat Awali Rangkaian World Water Forum ke-10 Bali

22 jam lalu

Upacara Melukat Awali Rangkaian World Water Forum ke-10 Bali

World Water Forum ke-10 Bali pada 18-25 Mei 2024 berfokus pada empat hal.

Baca Selengkapnya

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

1 hari lalu

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus konsisten menerapkan kualitas hasil produksi jika ingin bisa bertahan di tengah dinamika ekonomi.

Baca Selengkapnya

Di Balik Hari Buku Nasional, Ini Alasan Penetapannya dan Siapa Penggagasnya?

1 hari lalu

Di Balik Hari Buku Nasional, Ini Alasan Penetapannya dan Siapa Penggagasnya?

Pemerintah pada 17 Mei 1980 menetapkan sebagai Hari Buku Nasional. Apa alasan penetapannya?

Baca Selengkapnya

Elon Musk Disebut-sebut Akan ke Denpasar Bali untuk Resmikan Starlink

1 hari lalu

Elon Musk Disebut-sebut Akan ke Denpasar Bali untuk Resmikan Starlink

Ini akan menjadi kunjungan langsung pertama Elon Musk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya